Kajian literatur ini bertujuan untuk mendeksripsikan tentang Body Dysmorphic Disorder (BDD) serta metode penanganannya. Setiap manusia tentu menginginkan tubuh yang sempurna, terkadang keinginan untuk mencapai kesempurnaan itu apabila telah berlebihan akan menyebabkan gangguan dismorfik tubuh atau Body Dysmorphic Disorder (BDD). Body Dysmorphic Disorder cenderung berkembang terutama pada usia remaja, apalagi seiring dengan perkembangan teknologi saat ini yang menyebabkan individu-individu saling membandingkan diri di sosial media. Body Dysmorphic Disorder adalah gangguan pikiran yang merasa adanya kecacatan dalam penampilan fisik dan menyebabkan distress dan penurunan fungsi sosial. Istilah Body Dysmorphic Disorder awalnya dikategorikan sebagai dysmorphophobia untuk menyebut perilaku tertentu yang menganggap suatu bagian tubuh tertentu pada dirinya merupakan hal yang buruk, sehingga terkadang tampak pada perilaku individu yang mengunggah foto dengan mengedit salah satu atau beberapa anggota tubuhnya. Body Dysmorphic Disorder dapat timbul karena adanya banyak faktor pendukung bukan terbentuk dari kerusakan tunggal, melainkan dari kontribusi berbagai faktor seperti biologis, psikologis, dan sosiokultural. Penderita gangguan ini dapat diberikan bantuan melalui Cognitive Behavioral Therapy.
Copyrights © 2019