Preeklampsia adalah salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas ibu, janin dan neonatal. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor risiko kejadian preeklampsia di Kota Parepare. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kajian kasus kontrol. Kasus adalah semua ibu melahirkan Juli-Desember 2016 yang mengalami preeclampsia saat hamil dan tercatat pada kartu status pasien di enam puskesmas di Kota Parepare sebanyak 35 orang. Sementara kontrol adalah ibu melahirkan Juli-Desember 2016 yang tidak mengalami preeklampsia saat hamil dan tercatat pada kartu status pasien di enam puskesmas di Kota Parepare sebanyak 70 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor risiko terhadap kejadian preeklampsia meliputi status sosial ekonomi status sosial ekonomi (OR=6,795 ; CI 95%, 1,997-23,123 p=0,002) dan pemanfaatan antenatal care (OR=10,597 ; CI 95%, 3,670-30,595 ; p=0,000). Sedangkan usia ibu (OR=0,892 ; CI 95%, 0,3952-2,012 ; p=0,782), riwayat preeklampsia ibu (OR=5,642 ; CI 95%, 0,960-33,142 ; p=0,055), paritas (OR=1,754 ; CI 95%, 0,679-4,531 ; p=0,243), riwayat hipertensi ibu (OR=1,862 ; CI 95%, 0,575-6,034 ; p=0,295), dan tingkat pendidikan ibu (OR=2,212 ; CI 95%, 0,664-7,367 ; p=0,196) bukan faktor risiko terhadap kejadian preeklampsia. Dengan demikian, status sosial ekonomi dan pemanfaatan ANC merupakan faktor risiko terhadap kejadian preeklampsia. Faktor yang paling berpengaruh terhadap kejadian preeklampsia adalah pemanfaatan antenatal care.
Copyrights © 2020