Beras merupakan bahan pangan utama sebagian besar masyarakat di Indonesia. Begitu juga di Kota Tarakan, dengan jumlah penduduk sebesar 235.565 jiwa pada tahun 2015 (BPS, 2016) maka dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk diikuti dengan bertambahnya konsumsi beras dan kebutuhan akan stok bahan pangan khususnya beras. Daerah sentra penghasil beras di Kota Tarakan adalah di Kecamatan Tarakan Timur. Para petani melalui pendampingan PPL (Petugas Penyuluh Lapang) Dinas Peternakan dan Tanaman Pangan Kota Tarakan, berusaha untuk melakukan peningkatan produktitivitas tanaman padi melalui metode SRI ( System Of Rice Intensification). Metode sistem pertanian SRI telah dikenalkan pada petani padi di Kota Tarakan yaitu di Kelurahan Mamburungan sejak tahun 2012. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat adopsi petani dalam usaha tani padi metode SRI (System Of Rice Intensification) di Kota Tarakan. Penelitian ini dilaksanakan pada Kelompok Tani Mapan Sejahtera Kelurahan Mamburungan dan kelompok tani Serumpun di Kelurahan Mamburungan Timur. Responden yang diambil sebanyak 40 petani dengan teknik quota sampling. Metode analisis yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif, dengan memberikan skor pada jawaban responden yang ada pada kuesioner. Berdasarkan hasil penelitian, tingkat adopsi petani termasuk dalam kategori tinggi sebanyak 35 petani (87,5%). Tingkat adopsi dilihat dari pengetahuan 25 petani (62,50%) termasuk kategori sangat baik, sikap 21 petani (52,5%) sangat baik dan keterampilan sebanyak 24 petani (60%) termasuk dalam kategori sangat baik.
Copyrights © 2018