Bayi makrosomia adalah bayi dengan berat badan lebih dari 4.500 gram atau untuk Indonesia jika berat badan bayi 4.000 gram, atau lebih dari dua standar devisi atau diatas 90 tahun persentil dari berat badan normal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian makrosomia di RSUD Sawerigading Palopo. Penelitian ini menggunakan survey analitik dengan pendekatan Cross Sectional Study. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu bersalin yang melahirkan bayi dengan berat badan bayi > 4000 gram yang tercatat di buku register RSUD Sawerigading Palopo. Sampel dalam penelitian ini ibu bersalin yang melahirkan bayi dengan berat badan bayi >4000 gram yaitu 16 responden. dengan teknik pengambilan sampel accidental sampling. Pengumpulan data melalui data primer (lembar observasi) dan data sekunder. Data diolah menggunakan Statistical Product And Service Solution (SPSS) dan dianalisis secara univariat dan bivariat dengan uji statistik fisher exact test serta disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara diabetes melitus dengan kejadian makrosomia pada (p Value = ,034 Ë‚,05), ada hubungan antara keturunan dengan kejadian makrosomia (p Value = 0,034 <,05), dan ada hubungan antara multiparitas dengan kejadian makrosomia (p Value = 0,011 < ,05), Kesimpulannya adalah ada hubungan diabetes melitus, keturunan dan multiparitas dengan kejadian makrosomia di RSUD Sawerigading Palopo.
Copyrights © 2018