Pengaruh Strategi Pembelajaran Dan Konsep Diri Terhadap Keterampilan Smash Bulutangkis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan pengaruh antara penggunaan gaya mengajar latihan dan gaya mengajar komando dengan konsep diri terhadap keterampilan smash bulutangkis pada siswa kelas X SMA ADI LUHUR Jakarta Timur. Penelitian ini dimulai tanggal 24 April – 29 Mei2013 di lapangan SMA ADI LUHUR Jakarta Timur. Pertemuan berlangsung selama 90 menit dengan frekuensi tiga kali pertemuan dalam seminggu dengan jumlah pertemuan sebelas kali. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen lapangan, desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah factorial 2x2. Teknik pengambilan sampel dengan cara random sampling. Instrumen penelitian dilakukan berdasarkan penilaian kuantitatif yaitu pada teknik keterampilan pukulan smash bulutangkis. Teknik analisa data dalammenguji hipotesis penelitian ini menggunakan uji normalitas, uji homogenitas dan ujikelanjutan hipotesis menggunakan uji tukey. Data yang harus dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi : data proses teknik belajar pukulan smash bulutangkis, dan data konsep diri. Untuk memperoleh data proses belajar pukulan smash dilakukan tes keterampilan smash bulutangkis. Sedangkan untuk memperoleh data konsep diri dilakukan dengan tes skala likert.Hasil penelitian menunjukkan pertama, terdapat perbedaan hasil keterampilan smash bulutangkis antara gaya mengajar latihan dengan gaya mengajar komando secara keseluruhan didapat Fh = 53.34 dan Ft = 4,00, Dengan demikian Fo> Ft, sehingga Hoditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan, terdapat perbedaan yang nyata antara gaya mengajar latihan dan gaya mengajar komando terhadap hasil keterampilan smash. Dengan perkataan lain bahwa hasil keterampilan smash denganmenggunakan gaya mengajar latihan ( X = 136.79; sd = 28.11) lebih baik dari pada gaya mengajar komando( X = 135.46; sd = 30.11). Kedua, terdapat perbedaan hasilketerampilan smash bulutangkis antara gaya mengajar latihan dan gaya mengajarkomando bagi kelompok konsep diri tinggi diperoleh Qh = 5,25 dan Qt = 1.70. Dengan demikian Qhlebih besar dari Qt, sehingga Ho ditolak. Kesimpulan, bagi siswa yang memiliki tingkat konsep diri tinggi, hasil keterampilan smash dengan gaya mengajarlatihan ( X = 73,13 dan S = 9,89) lebih baik dari gaya mengajar komando ( X = 70,73 dan S = 14,32). Ketiga, terdapat perbedaan hasil keterampilan smash bulutangkis antara gaya mengajar latihan dan gaya mengajar komando bagi kelompok konsep diri rendah diperoleh hasil, Qh= -2,01< Qt = 1.70. Artinya, Ho diterima, dan H1 ditolak. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa bagi siswa yang memiliki tingkat konsep diri rendah, dari hasil keterampilan smash yang diajar dengan gaya mengajar komando ( X = 64,73 ; s= 16,35) dan gaya mengajar latihan ( X = 63,66; s = 18,22) tidak memberikan perbedaan yang signifikan pada taraf α: 0,05. Keempat, terdapat interaksi antara gaya mengajar dan konsep diri terhadap hasil keterampilan smash bulutangkis diperoleh harga hitung Fo interaksi (FAB) = 53,34 dan F tabel = 4.00. Tampak bahwa F hitung > F tabel, sehingga H0 ditolak. dan H1 diterima.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat interaksi antara gayamengajar dan konsep diri terhadap hasil keterampilan smash bulutangkis. Berdasarkanhasil analisis data tersebut, dapat disimpulkan bahwa, secara keseluruhan gaya mengajar latihan memiliki pengaruh lebih baik jika dibandingkan dengan gaya mengajar komando terhadap hasil belajar keterampilan smash bulutangkis pada siswa kelas X SMA ADI LUHUR Jakarta Timur. Kata Kunci: Gaya mengajar latihan, Gaya mengajar komando, Konsep diri,Hasil keterampilan smash bulutangkis.
Copyrights © 2016