Sains & Matematika
Vol 4, No 2 (2016): April, Sains & Matematika

PEMANFAATAN LIMBAH CANGKANG KUPANG SEBAGAI SUMBER KITIN DAN KITOSAN

Sikana, Arina Mana (Unknown)
Ningsih, Nur F. (Unknown)
Saputri, Miftahul R. (Unknown)
Wandani, Shelly A. T. (Unknown)
Ambarwati, Reni (Unknown)



Article Info

Publish Date
02 Nov 2019

Abstract

Kupang merupakan nama lokal kerang kecil yang telah lama dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan lontong kupang, makanan khas asal Sidoarjo dan Surabaya. Produksi lontong kupang dilakukan setiap hari sehingga dihasilkan limbah berupa cangkang kupang yang sangat melimpah. Limbah cangkang kupang tersebut berpotensi menjadi bahan alternatif pembuatan kitin dan kitosan, yang selama ini lebih banyak diekstraksi dari cangkang krustasea dan gastropoda. Penelitian ini bertujuan untuk mengekstraksi kitin dan kitosan dari limbah cangkang kupang putih (Potamocorbula faba) dan kupang merah (Muschulita senhausia) serta mengukur besar kandungan kitin dan kitosan tersebut. Sampel cangkang kupang diambil dari Desa Balongdowo, Candi, Sidoarjo. Pemurnian kitin dilakukan menggunakan metode Hong dan pembuatan kitosan dilakukan dengan metode Knorr. Validasi produk kitin dan kitosan dilakukan dengan spektrofotometer (Fourier Transform InfraRed) FTIR, kemudian hasilnya dianalisis menggunakan statistika deskriptif. Kitin yang didapat dari hasil deproteinasi dan demineralisasi limbah cangkang kupang merah dan putih sebesar 97% dan 93%. Kitosan yang didapat dari hasil deasetilasi limbah cangkang kupang merah dan putih sebesar 22% dan 16% dengan derajat deasetilasi masing-masing adalah 76,30% dan 70,21%. Kupang is small mussel that has been used by people of Sidoarjo and Surabaya as traditional food for a long time. Therefore, the waste of the shells is very abundant. The shells of those mussels are potential as raw materials of chitin and chitosan. This study aimed to extract chitin and chitosan from shells of white mussel (Potamocorbula faba) and red mussel (Muschulita senhausia) and measuring the content of chitin and chitosan. The samples of the shells are taken from the village of Balongdowo, Candi, Sidoarjo. Purification of chitin was performed using Hong?s method, while chitosan isolation is done by Knorr?s method. Identification of chitin and chitosan is done by FTIR (Fourier Transform InfraRed) spectrophotometer, and the data were analyzed using descriptive statistics. Chitin obtained from the results of demineralization-deproteination of red and white mussel shells were 97% and 93% respectively. Chitosan resulted from deacetylation of red and white mussel shells were 22% and 16% respectively; and the deacetylation degree were 76.30% and 70.21% respectively.

Copyrights © 2016






Journal Info

Abbrev

sainsmatematika

Publisher

Subject

Astronomy Biochemistry, Genetics & Molecular Biology Chemistry Mathematics Physics

Description

Jurnal ini menerbitkan artikel asli hasil penelitian di bidang biologi, fisika, kimia, dan matematika. Redaksi hanya menerima naskah asli yang belum pernah dipublikasikan dan tidak sedang dalam proses penerbitan di jurnal lain. Naskah dapat ditulis dalam bahasa Indonesia, sesuai dengan ejaan yang ...