Peluang peningkatan produksi kacang hijau di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) masih terbuka luas walaupun ditemui adanya faktor pembatas dalam pengembangannya. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi permasalahan kacang hijau secara teknis dan sosial ekonomi, serta menyusun model dan strategi pengembangannya berdasarkan posisi peta bisnisnya. Penelitian dilakukan dengan metode survei menggunakan pendekatan PRA dan pengambilan sampel secara ‘purposive’. Pengolahan data dengan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kacang hijau potensial dikembangkan di Sumba Timur, tetapi terdapat kendala faktor internal dan eksternal (lingkungan). Potensi pengembangan kacang hijau di Sumba Timur ditunjukkan oleh faktor penguat berupa teknologi budi daya yang telah tersedia dan kesesuaian lahan untuk bertanam kacang hijau yang merupakan pengaruh internal usahatani. Pengaruh eksternal yang mendukung pengembangan kacang hijau adalah faktor peluang terdiri atas harga kacang hijau dan permintaan pasar yang tinggi. Selain itu juga ditemukan kelemahan pada faktor internal seperti produktivitas rendah, modal terbatas, kelompok tani pasif dan rasa puas petani dengan kehidupan yang ada (petani ‘laggard’). Pengaruh eksternal yang berpeluang menghambat pengembangan kacang hijau adalah rendahnya infrastruktur, kelangkaan tenaga kerja, serangan hama dan adanya tanaman kompetitor, misalnya jagung. Dengan menganalisis data yang diperoleh, disusun strategi dan prospek pengembangan kacang hijau pada kondisi skala usaha menguntungkan. Strategi jangka pendek yang dapat dilakukan adalah strategi (S-O), yaitu peningkatan kapasitas hasil melalui pengelolaan intensif menggunakan teknologi baru (varietas dan teknik budi daya). Model yang sesuai untuk pengembangan kacang hijau di Sumba Timur NTT adalah model pengembangan kawasan usahatani kacang hijau berbasis korporasi.
Copyrights © 2020