Penelitian ini bertujuan mengungkapkan tentang peran modal sosial dalam proses pengintegrasian masyarakat multi etnis. Diskursus masyarakat multikultural penting ditelaah karena perbedaan dalam masyarakat memiliki potensi yang besar terjadinya disintegrasi sosial. Namun demikian, kehidupan masyarakat yang memiliki keragaman budaya tidak selamanya terjadi ketidaksatupaduan. Kearifan masyarakat sebagai modal sosial dapat memfasilitasi kerekatan sosial sehingga mereka hidup dalam harmoni sosial. Tipe penelitian ini adalah dekriptif kualitatif yang menggambarkan integrasi sosial lintas etnik dengan mengambil tempat di Wonomulyo, Polewali Mandar Sulawesi Barat, salah satu provinsi di Indonesia. Tehnik Pengumpulan data adalah observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Penentuan informan dilakukan dengan purposive sampling dan teori yang digunakan adalah modal sosial yang dikembangkan oleh Robert Putnam dan Pierre Boudieau. Teori ini menjelaskan modal sosial dengan mempelajari habitus sosial masyarakat lokal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa modal sosial masyarakat lokal memiliki peran dalam proses integrasi masyarakat yang berbeda secara etnik dan budaya. Hasilnya adalah kelompok-kelompok etnik terintegrasi dengan baik yang ditandai dengan hubungan sosial di antara mereka dalam keadaan yang stabil dan terikat erat dalam integrasi kelompok. Kemudian, keseimbangan antarkelompok menciptakan asimilisasi dan akulturasi budaya dalam masyarakat. Kelompok etnis bekerja sama satu sama lain dalam lingkup kehidupan sosial secara luas dan tidak ditemukan konflik sosial di antara mereka.
Copyrights © 2019