Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses optimalisasi pengembangan inisiatif masyarakat rusunawa berbasis dinamika internal melalui penguatan kelembagaan sosial yang dilakukan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif analitis. Temuan di lapangan menunjukkan bahwa optimalisasi pengembangan inisiatif masyarakat rusunawa belum bisa dilakukan secara maksimal karena kelembagaan sosial yang ada di lingkungan masyarakat penghuni rusunawa ternyata belum seluruhnya terbentuk atas dasar kebutuhan dan inisiasi masyarakat secara mandiri sehingga pola aktivitas keseharian masyarakat belum bisa sejalan dengan proses pemenuhan kebutuhan bersama. Kelembagaan sosial yang ada justru melakukan eksklusi terhadap inisiatif, pemikiran dan nilai-nilai yang membuka peluang untuk keluar dari keterbatasan. Keberadaan kelembagaan sosial mengalami defisit makna karena adanya ketimpangan relasi kuasa, di mana pelaku kebijakan lebih mendominasi wacana dan pemaknaan, serta merepresentasikan diri tanpa menghadirkan suara dan aspirasi penghuni untuk mengembangkan karakteristiknya secara mandiri. Imbasnya, kelembagaan sosial yang merujuk pada pandangan modernisasi lingkungan fisik di rusunawa dianggap belum cukup responsif dan adaptif dalam memfasilitasi arus dua arah yaitu, informasi dan pelayanan eksternal dengan aspirasi dan kepentingan masyarakat penghuninya.
Copyrights © 2020