Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya
Vol 8, No 1 (2017)

PENJELASAN SEJARAH ATAS KELUARNYA ARUNG PALAKKA DARI BARISAN SULTAN HASANUDDIN MENJELANG PERANG MAKASSAR

Darmawijaya, Darmawijaya (Unknown)



Article Info

Publish Date
01 Jun 2017

Abstract

Sebagai pemimpin baru Makassar, Sultan Hasanuddin sedang menghadapi ancaman Kompeni Belanda yang semakin kuat. Dalam memperkuat kekuatan Makassar dari ancaman Kompeni Belanda, Sultan Hasanuddin memerintahkan orang Bugis Bone yang berstatus sebagai “budak” untuk bekerja menggali parit di sepanjang Pantai Makassar. Pekerjaan menggali parit itu telah mendorong Arung Palakka memimpin orang Bugis Bone keluar dari barisan Sultan Hasanuddin. Melalui Metode Sejarah dengan pendekatan nilai-nilai budaya danKepemimpinan Humanistik, kajian memperlihatkan, bahwa keluarnya Arung Palakka dari barisan Sultan Hasanuddin menjelang Perang Makassar adalah dipicu oleh implementasi kebijakan Sultan Hasanuddin dalam mempekerjakan Bugis Bone dalam menggali parit sudah di luar batas kemanusiaan. Mereka dipaksa untuk bekerja siang dan malam, tanpa diberikan istirahat dan perhatian yang memadai. Kebijakan seperti inilah yang membuat siri’ (harga diri) orang Bugis semakin terhina sehingga mendorong Arung Palakka memimpin orang Bugis Bone keluar dari barisan Sultan Hasanuddin agar orang Bugis Bone bisa merdeka dari kekuasaan Makassar. Dalam rangka mencapai tujuan itu, Arung Palakka meminta bantuan kepada Kompeni Belanda yang sudah lama mengincar Makassar. Bagi Sultan Hasanuddin berperang melawan Kompeni Belanda adalah perjuangan demi membela siri (harga diri) orang Makassar, karena Kompeni Belanda ingin menaklukkan Makassar. Arung Palakka dengan bantuan Kompeni Belanda berhasil memerdekakan orang Bone. Dari kekuasaan Makassar. Kompeni Belanda pun berhasil pula menaklukkan Makassar, sedangkan Sultan Hasanuddin sendiri berhasil pula membela siri (harga diri) orang Makassar secara terhormat sampai Makassar jatuh ke tangan Kompeni Belanda. Apabila Sultan Hasanuddin mampu memperlakukan orang Bone secara manusiawi dalam mengerjakan parit itu dan membangun komunikasi politik yang baik dengan para bangsawan Bugis, seperti Arung Palakka, maka Sultan Hasanuddin berpeluang menjadi seorang pemimpin yang tangguh di masa itu yang sulit untuk ditembus oleh Kompeni Belanda.

Copyrights © 2017






Journal Info

Abbrev

walasuji

Publisher

Subject

Social Sciences

Description

Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya is an open access, a peer-reviewed journal published by Balai Pelestarian Nilai Budaya Sulawesi Selatan. We publish original research papers, review articles and case studies on the latest research and developments in the field of : oral tradition; manuscript; ...