Merokok merupakan perilaku yang dapat menyebabkan gangguan kemampuan makrofag paru-paru dan meningkatkan resistensi kuman Mycobacterium tuberculosis terhadap Obat Anti Tuberkulosis (OAT) dan meningkatkan mortalitas akibat TB paru. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh merokok terhadap kejadian konversi sputum pada penderita Tuberkulosis Paru di Kota Parepare. Metode penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan desain cross-sectional study. Penelitian dilaksanakan pada Bulan Juni–Agustus Tahun 2019. Populasi dalam penelitian ini adalah semua penderita TB paru di Kota Parepare. Sampel diambil dengan menggunakan metode Purposive Random Sampling dengan 76 responden. Analisis yang digunakan adalah metode Uji Chi-Square dan Uji Regresi Linear berganda. Hasil uji Chi-Square didapatkan kebiasaan merokok, jumlah rokok yang dihisap perhari, lama riwayat merokok berpengaruh terhadap kejadian konversi sputum dengan nilai p masing-masing 0,00, jenis rokok (p 0,01) dan usia mulai merokok (p 0,2) berpengaruh terhadap kejadian konversi sputum. Sedangkan hasil uji regresi linear berganda didapatkan kebiasaan merokok, jumlah rokok yang dihisap perhari, lama riwayat merokok berpengaruh secara signifikan terhadap kejadian konversi sputum dengan nilai p masing-masing 0,00, jenis rokok (p 0,398) dan usia mulai merokok (p 0,202) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kejadian konversi sputum. Diharapkan Dinas Kesehatan Kota Parepare lebih memberikan perhatian dalam bentuk Program Strategi Directly Observed Treatment Shortcourse (DOTS) dan penyuluhan mengenai bahayanya perilaku merokok sebagai faktor resiko terjadinya kejadian konversi sputum.
Copyrights © 2020