Pengukuran intensitas cahaya pada medium air melalui efek medan magnet menjadi kajian utama dalam penelitian ini untuk beberapa sampel air yang diambil di Banda Aceh. Sampel air yang digunakan berasal dari air sumur, air kolam ikan dan air selokan. Melalui detektor Luxmeter, data kuat penerangan cahaya yang bersumber dari senter dilewatkan kepada sampel air menjadi data utama dalam kajian ini. Perbandingan nilai intensitas sampel air sebelum dan sesudah diletakkan magnet batang dalam gelas beker menentukan pengaruh medan magnet yang diteliti. Data kuat penerangan luxmeter dianalisis secara perhitungan matematis untuk mendapatkan nilai intensitas cahaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya perbedaan nilai intensitas awal sebelum ada sampel air dan sesudah sampel air diujikan. Terjadi penurunan jumlah intensitas cahaya yang terdeteksi dari sampel air yakni jumlahnya hampir setengah dari jumlah intensitas awal. Adanya pengotor dalam sampel air baik berupa mikroorganisme maupun bahan kimia yang terlarut menghalangi transmisi cahaya secara utuh. Kehadiran magnet batang dalam sampel air mampu meningkatkan nilai intensitas cahaya yang terdeteksi dibandingkan dengan sampel air yang tanpa menggunakan magnet. Hal ini menandakan bahwa bahan magnetik yang terdapat dalam air tertarik oleh gaya magnet sebagai akibat adanya medan magnet yang dihasilkan sehingga membentuk endapan di dasar gelas beker. Oleh sebab itu kajian ini sangat berfaedah untuk pemurnian air dari unsur logam dalam mendapatkan air bersih lag.
Copyrights © 2018