Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMP mencantumkan empat keterampilan berbahasa, yaitu : 1) menyimak, 2) berbicara, 3) membaca, dan 4) menulis. Keempat aspek tersebut merupakan cara untuk menggali keterampilan berbahasa yang baik dan benar. Misalnya dalam menyimak suatu cerita rakyat siswa diharapkan mampu menghayati, memahami isi serta makna yang terkandung dalam cerita rakyat. Di era globalisasi ini cerita rakyat juga mulai dilupakan, karena masyarakat khususnya siswa mulai beralih kehiburan lain seperti acara televisi, game online, yang mana belum tentu dapat memberikan efek edukasi terhadap diri siswa. Sehubungan dengan hal ini penulis merasa terdorong mengadakan penelitian untuk mengetahui sejauhmana kemampuan menyimak cerita rakyat lubdaka siswa kelas VII SMP PGRI 8 Denpasar tahun pelajaran 2015/2016.Masalah dalam penelitian ini adalah sejauh manakah kemampuan menyimak cerita rakyat lubdaka siswa kelas VII SMP PGRI 8 Denpasar tahun pelajaran 2015/2016.Teori yang digunakan adalah teori yang berhubungan dengan menyimak cerita rakyat. Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penentuan subyek penelitian, metode pengumpulan data, metode pengolahan data.Penelitian tentang kemampuan menyimak cerita rakyat lubdaka dilakukan di kelas VII SMP PGRI 8 Denpasar tahun pelajaran 2015/2016. Sampel penelitian terdiri dari 30 orang siswa kelas VII SMP PGRI 8 Denpasar. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa masih ada beberapa siswa yang kurang paham dalam menyimak cerita rakyat lubdaka. Hal ini dapat dilihat dari 30 orang siswa, 5 orang mendapatkan nilai 9 (30%) dengan kategori baik sekali, 7 orang mendapatkan nilai 8 (27%) dengan kategori baik, 12 orang mendapatkan nilai 7 (23%) dengan kategori lebih dari cukup, dan 6 orang mendapatkan nilai 6 (20%) dengan kategori cukup. Dan dengan rata-rata nilai keseluruhan siswa yaitu 7,3 (lebih dari cukup). Kata Kunci : Menyimak dan Cerita Rakyat
Copyrights © 2016