Desa Pegayaman di Kecamatan Sukasada, Buleleng, Singaraja, Bali, adalah sebuah desa muslim di Bali. Desa dengan penduduk ± 5000 jiwa, 90% dari mereka adalah muslim, hidup dalam harmoni di kalangan penduduk Hindu. Akulturasi Islam-Hindu terjadi dilihat dari beberapa aspek, terutama dalam arsitektur, yang berbeda dari bangunan pada umumnya di Bali, integrasi unsur-unsur Hindu-Muslim dipertahankan sampai saat ini di Desa Pegayaman. Berbeda dengan umumnya desa-desa di Bali masih berlandaskan falsafah tradisional Hindu, poros agama, poros bumi, dll. Pola desa di Pegayaman tampak seperti sebuah labirin, pola yang memiliki karakteristik persimpangan dari gang ke jalur, sebagai strategi perang untuk melakukan gerilya dan sebagai bagian untuk mempertahankan kerajaan. Desa Pegayaman dipengaruhi oleh budaya Bugis, Jawa dan Bali, ditunjukkan oleh aspek-aspek arsitektur seperti atap, pintu, pilar, dan jendela. Mayoritas muslim di Pegayaman memberikan karakteristik unik yang berbeda dari bangunan umum Bali yang kuat dipengaruhi filosofi Hindu. Dengan demikian orang-orang Pegayaman menerapkan pemikiran yang lebih rasional untuk mendapatkan ukuran elemen bangunan, struktur bangunan dan konstruksi.
Copyrights © 2012