Indonesia secara umum merupakan wilayah yang rawan terjadi gaya gempa baik gempa tektonikmaupun gempa vulkanik. Rumah tinggal sederhana masyarakat di daerah pedesaan maupun kota-kotakecil masih sederhana dan belum memperhitungkan pengaruh gaya gempa.Oleh karenanya perlupengetahuan praktis untuk memilih bentuk bangunan, bahan-bahan bangunan dan cara pelaksanaankonstruksi/struktur bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat. Diperlukan perhatian khususdisertai pendetailan struktur yang baik pada bagian pondasi, sloof, dinding, kolom, balok serta atap agarbangunan rumah tinggal tahan terhadap gaya gempa.Bangunan tahan gempa yang dimaksud adalah bangunan yang apabila:a) digoyang gempa ringan, tidak mengalami kerusakan apa-apa,b) digoyang gempa sedang, hanya mengalami kerusakan pada elemen non struktural saja,c) digoyang gempa besar, boleh mengalami kerusakan pada elemen non struktural maupun struktural,tetapi bangunan harus tetap berdiri dan tidak boleh rubuh.Penggunaan bahan bangunan dengan bobot yang ringan sangat mendukung performa bangunan untukmenahan gaya gempa. Misal atap baja ringan, genteng metal roof, dinding kayu, plapon rangka holloPondasi harus terletak pada tanah yang keras dan padat, diatas pondasi dipasang sloof beton bertulangyang mengikat kolom-kolom struktur dan sloof berfungsi meratakan beban dinding yang selanjutnyadipikul oleh pondasi. Setiap luasan dinding 12 m2 harus dipasang kolom. Di atas dinding harus diikatbalok ring pada seluruh kelililing bangunan. Pertemuan sloof-kolom, balok-kolom, ring balok-kudakuda harus kuat dan saling mengikat.Kata kunci : bahan,struktur,tahan gempa
Copyrights © 2017