Latar Belakang : Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui suntikan hormonal. Kontrasepsi hormonal jenis KB suntikan ini di Indonesia semakin banyak dipakai karena kerjanya yang efektif, pemakaiannya yang praktis, harganya relative murah dan aman. Adapun efek samping kontrasepsi suntik yang tersering adalah permasalahan berat badan. Meskipun penyebab pertambahan berat badan tidak jelas. Tujuan : tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya hubungan lama pemakaian KB suntik dengan peningkatan berat badan pada akseptor KB suntik di Klinik Harapan Bunda Sawit Boyolali tahun 2018. Metode : Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik observasional, dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada semua akseptor KB suntik di Klinik Harapan Bunda Sawit Boyolali pada Bulan Maret-April 2018. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 51 akseptor KB suntik, pengumpulan data menggunakan lembar pengumpul data, sedangkan analisis data menggunakan uji statistik Chi Square. Hasil : Hasil penelitian didapatkan mayoritas responden berusia >35 tahun sebanyak 26 responden (50,9%), mayoritas responden berpendidikan menengah (SMA) sebanyak 29 responden (56,8%), mayoritas pekerjaan responden swasta sebanyak 22 responden (43,1%), mayoritas responden adalah multipara sebanyak 41 responden (80%), mayoritas responden menggunakan suntik KB ≥ 12 bulan sebanyak 43 responden (84%), mayoritas responden mengalami peningkatan berat badan sebanyak 29 responden (57%), hasil perhitungan statistik uji chi square diketahui X2 hitung 7,729 dengan p-value 0,670. Dimana nilai p > 0,05 yang berarti tidak ada hubungan lama pemakaian KB suntik dengan peningkatan berat badan. Simpulan : tidak ada hubungan lama pemakaian KB suntik dengan peningkatan berat badan pada akseptor KB suntik di Klinik Harapan Bunda Sawit Boyolali
Copyrights © 2019