Latar Belakang : Dismenore menyebabkan wanita-wanita muda pergi ke dokter untuk konsultasi dan pengobatan karena gangguan ini sifatnya subjektif, berat, atau intensitasnya sukar dinilai. Banyak wanita terpaksa harus berbaring karena terlalu menderita saat dismenore sehingga terkadang tidak mampu mengerjakan apapun, ada beberapa wanita sampai pingsan, merasa sangat mual bahkan ada yang sampai muntah. Secara garis besar cara untuk mengatasi nyeri ada dua, yaitu farmakologi dan non farmakologi. Secara farmakologi dengan sedative dan analgetik sedangkan secara non farmakologi dengan tindakan fisik (masase, vibrator, kompres hangat dan dingin, olah raga ringan seperti jalan kaki, senam dan bersepeda, dan tidur terlentang dengan kaki/lutut diganjal bantal) dan tindakan kognitif behavior (relaksasi dan distraksi). Produk herbal atau fitofarmaka juga bisa menjadi terapi alternatif untuk mengurangi nyeri haid pada beberapa orang. Senam haid dan konsumsi kunyit asam adalah beberapa contoh terapi untuk mengurangi nyeri haid. Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan intensitas nyeri haid antara penatalaksanaan senam haid dan komsumsi kunyit asam. Metode : Penelitian ini adalah analitik eksperimental. Kelompok eksperimen dalam penelitian ini ada 2 kelompok yang diberikan intervensi berbeda, yaitu kelompok yang melakukan senam haid dan kelompok yang mengkonsusmi kunyit asam. Metode analisis data yang digunakan adalah Mann Whitney Hasil : hasil uji statistik menggunakan Wilcoxon test didapatkan bahwa sebelum dan sesudah senam haid p= 0,001, sebelum dan sesudah konsumsi kunyit asam p=0,001. Kedua intervensi tersebut sama-sama efektif dalam mengurangi nyeri haid. Hal ini dapat dilihat dari uji statistik Mann Whitney didapatkan p=0,405. Simpulan: Senam haid (p
Copyrights © 2019