Pendahuluan : Penelitian menunjukkan bahwa temuan kasus gangguan makan pada remaja di negara-negara Asia lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara Barat tetapi jumlahnya mengalami peningkatan. Remaja yang memiliki citra tubuh yang negatif akan lebih rentan mengalami gangguan makan karena mereka tidak puas akan bentuk tubuhnya dan cenderung melakukan diet yang tidak sehat. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi hubungan citra tubuh dengan gangguan makan pada remaja putri. Metode : Penelitian ini dilaksanakan dengan rancangan cross sectional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian dilaksanakan pada 56 siswi SMAK St. Stanislaus Surabaya. Subjek dipilih dengan cara simple random sampling. Wawancara dengan menggunakan kuesioner serta melakukan pengukuran status gizi dilakukan untuk mendapatkan informasi yang diperlukan. Variabel independen penelitian adalah citra tubuh. Sedangkan variabel dependen penelitian adalah gangguan makan. Hasil : Responden yang memiliki citra tubuh negatif sebesar 53,6%. Sebanyak 14,3% responden memiliki risiko tinggi mengalami gangguan makan. Uji Chi Square terhadap citra tubuh dengan gangguan makan pada remaja menunjukkan hubungan yang bermakna (p=0,04). Pembahasan : Berdasarkan hasil penelitian, dapat ditarik kesimpulan bahwa citra tubuh berhubungan dengan gangguan makan. Citra tubuh yang positif dapat mencegah terjadinya gangguan makan pada remaja putri. Kata kunci: citra tubuh, gangguan makan, remaja putri
Copyrights © 2017