Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology
Vol 16, No 2 (2020): SAINTEK PERIKANAN

RESPONS TINGKAH LAKU CUMI-CUMI (Uroteuthis duvaucelli, Orbigny 1835) TERHADAP WARNA DAN INTENSITAS CAHAYA YANG BERBEDA (Behavior Response of Squid Uroteuthis duvaucelli, Orbigny 1835 to Different Light Color and Intensity)

Denta Tirtana (Program Studi Teknologi Perikanan Laut, Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor)
Mochammad Riyanto (Program Studi Teknologi Perikanan Laut, Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor)
Sugeng Hari Wisudo (Program Studi Teknologi Perikanan Laut, Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor)
Adi Susanto (Jurusan Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa)



Article Info

Publish Date
06 Aug 2020

Abstract

Cumi-cumi merupakan salah satu target utama dalam perikanan dengan menggunakan cahaya (light fishing) di Indonesia. Penangkapan cumi-cumi mengandalkan indera penglihatan berupa rangsangan cahaya agar cumi-cumi mendekati alat tangkap. Respons penerimaan cahaya oleh mata cumi-cumi dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya warna dan intensitas. Penelitian ini bertujuan untuk menetukan respons tingkah laku dan adaptasi mata cumi-cumi dengan perbedaan warna yakni biru, putih dan merah yang intensitas rendah (1,1 x 10-4 – 2,3 x 10-4 W/cm2), sedang (9,6 x 10-4 – 2,0 x 10-3 W/cm2) dan tinggi (9,4 x 10-3 – 1,2 x 10-2 W/cm2). Adaptasi retina cumi-cumi dilakukan dengan pendekatan histologi untuk setiap perlakuan. Respons tingkah laku cumi-cumi dilakukan dengan pengamatan 4-40 ekor cumi-cumi berukuran 4-10,5 cm pada bak perlakuan. Respons tingkah laku yang diamati adalah preferensi zona, jumlah jetting dan Nearest Neighbor Distance (NND). Adaptasi retina mata cumi-cumi yang memiliki nilai rasio tertinggi adalah lampu warna biru dengan 74,54%. Cumi-cumi berada pada zona redup dihampir semua perlakuan, kecuali pada lampu warna biru dengan intensitas rendah cumi-cumi berada pada zona terang. Intensitas yang ditambahkan membuat jumlah jetting pada semua perlakuan bertambah. Jarak antar individu pada lampu biru menyebabkan semakin menjauh, sementara pada lampu putih dam merah jarak antar individu mendekat pada intensitas sedang. Squid is one of main targets of the light fishing in Indonesia. The squid fishing relies on the sense of sight i.e. light stimulus so that the squid comes near to the fishing gear. Response of the light reception by squid eyes are affected by many factors, i.e. color and intensity. This study aimed to determine response of fish behavior and eye adaptation of the squid with the difference of color, i.e. blue, white, and red that had low intensity (1.1 x 10-4 – 2.3 x 10-4 W/cm2), medium intensity (9.6 x 10-4 – 2.0 x 10-3 W/cm2) and high intensity (9.4 x 10-3 – 1.2 x 10-2 W/cm2). To know the retina adaptation of squid was observed by histology approach for every treatments. To know response of squid behavior was observed with 4-40 squids on the size 4-10.5 cm on the treatment tub. Response of squid behavior observed were zone prefence, the number of jetting and Nearest Neighbor Distance (NND). The retina adaptation of squid that had the highest ratio value was blue lamp with 74.54%. The squid was on the dim zone for almost of treatment, except on the blue lamp with low intensity (the squid on the clear zone). The intensity addition increased the number of jetting on the all of treatment. The gap inter-individu on the blue lamp caused the individu far away, the gap inter-individu on the white lamp caused the individu closer in the medium intensity. 

Copyrights © 2020






Journal Info

Abbrev

saintek

Publisher

Subject

Education

Description

SAINTEK PERIKANAN (p-ISSN: 1858-4748 dan e-ISSN: 2549-0885) adalah jurnal ilmiah perikanan yang diterbitkan oleh Jurusan Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro. Jurnal ini diterbitkan 2 (dua) kali setahun (Februari dan ...