Makalah ini bertujuan menganalisa posisi akal dan intuisi dalam filsafat Iluminasi Suhrawardi. Para ahli berbeda pendapat tentang apakah sikap Suhrawardi itu mengutamakan intuisi dan memarginalkan akal ataukah akal adalah pelengkap terhadap intuisi. Jika Suhrawardi dianggap ia menomorduakan akal mengapa ia sendiri menulis kitab logika secara khusus dan panjang lebar dalam empat kitab dan mengapa aspek diskursifnya lebih kental dibandingkan dengan aspek intuitifnya. Namun jika aspek intuiti memang sebagai salah satu metode filsafatnya, mengapa ia tidak merumuskan secara serius tentang metode tersebut kecuali hanya paragrap-paragrap anjuran saja tentang metode tersebut. Setelah menelusuri perlbagai pandangan Suhrawardi sendiri tampaknya Suhrawardi memandang bahwa akal itu diperlukan untuk para pemula yang ingin menguasai hikmah isyraq.
Copyrights © 2018