Phytophthora palmivora dapat menyebabkan penyakit busuk buah kakao yang menimbulkan kerugian secara ekonomi. Pengendalian yang dapat digunakan adalah penggunaan agens hayati Trichoderma. Penggunaan Trichoderma dalam pengendalian dapat dilakukan secara tunggal maupun secara konsorsium dengan berbagai jenis Trichoderma maupun mikroba lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kompatibilitas konsorsium Trichoderma spp. endofit dan memperoleh kombinasi isolat Trichoderma spp. endofit yang mempunyai daya hambat tertinggi terhadap pertumbuhan P. palmivora secara in-vitro dan terhadap penyakit busuk buah kakao. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Riau pada bulan Agustus hingga Oktober 2018. Penelitian dilaksanakan secara eksperimen dengan perlakuan T1= Trichoderma spp. endofit asal akar kelapa sawit (TR), T2= Trichoderma spp. endofit asal batang kelapa sawit (TS), T3= Trichoderma spp. endofit asal pelepah kelapa sawit (TP), T4= TR + TS, T5= TR + TP, T6= TS + TR, T7= TR + TS + TP, yang terdiri dari 3 tahap yaitu: 1) uji kompatibilitas jamur Trichoderma spp. endofit, 2) uji daya hambat konsorsium Trichoderma spp. endofit dan 3) uji kemampuan konsorsium Trichoderma spp. endofit untuk mengendalikan penyakit busuk pada buah kakao. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Trichoderma endofit isolat TR-01, TS-02 dan TM-01 bersifat kompatibel sehingga dapat digabungkan. Kombinasi (TR-01+TS-02+TM-01) memiliki daya hambat yang tertinggi terhadap pertumbuhan P. palmivora secara in-vitro yaitu 72,97%. Kombinasi isolat Trichoderma tersebut juga memiliki kemampuan terbaik untuk mengendalikan penyakit busuk pada buah kakao.
Copyrights © 2020