Daun mangga memiliki potensi antiklastogenik yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi antiklastogenik infusa tiga kultivar daun mangga pada mencit yang diinduksi kadmium klorida. Penelitian ini menggunakan metode ekperimental Rancangan Acak Lengkap (RAL), terdiri dari lima perlakuan dan lima pengulangan. Infusa daun mangga diberikan selama 9 hari (200 mg/ kg bb), pada hari ke-10 diberikan kadmium klorida (50 mg/kg bb). Perlakuan diberikan pada mencit secara oral. Parameter yang diamati : frekuensi dan jenis aberasi kromosom. Data dianalisis menggunakan Analisis Varians (ANAVA), uji lanjut dengan Uji Jarak Berganda Duncan. Frekuensi aberasi tertinggi sebesar 99,2% pada perlakuan kontrol positif (kadmium klorida) dan yang terendah pada perlakuan kontrol negatif (DDW) sebesar 31,8%. Frekuensi aberasi pada perlakuan infusa daun mangga kultivar Golek, Manalagi dan Indramayu adalah 67,4%, 72,8%, dan 70%. Berdasarkan hasil Analisis Varians (ANAVA) (α = 0,05) infusa daun mangga dapat menurunkan frekuensi aberasi kromosom pada sumsum tulang femur mencit yang diinduksi kadmium klorida. Uji lanjut menunjukkan ketiga kultivar mangga memiliki efektivitas yang sama dalam menghambat efek klastogenik dari kadmium klorida. Jenis aberasi kromosom yang ditemukan adalah aberasi numerik dan struktural). Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa infusa tiga kultivar daun mangga memiliki kemampuan untuk menurunkan efek klastogenik dari kadmium klorida.
Copyrights © 2016