Kastrasi kimiawi dapat digunakan sebagai alternatif dari kastrasi terbuka. Tujuan dari penelitian ini untuk menguji potensi bahan kimia disinfektan sebagai sediaan bahan kimia untuk kastrasi pada mencit. Penelitian ini menggunakan zat aktif disinfektan sebagai material kastrasi kimiawi pada mencit. Mencit dibagi menjadi 7 kelompok: kloroxylenol 4,8% (C4, n=4), povidon iodin 10% (P10, n=4), kloroxylenol 2,4% dan povidon iodin 5% (C2P5, n=4), kloroxylenol 1,2% dan povidon iodin 2,5% (C1P2, n=4), sodium hipoklorit (N5, n=4), NaCl 0.9% (N, n=4), dan akuadestilata (A, n=3). Disinfektan sebanyak 0,2 mL diinjeksi pada masing-masing testis pada setiap kelompok. Daya hidup mencit setelah kastrasi kimiawi pada kelompok perlakuan C4, C2P5, C1P2, kontrol A, dan kontrol N berada diantara 25-100%. Populasi mencit mati 100% dalam 24 jam pada kelompok perlakuan P10 dan sodium hipoklorit. Kastrasi kimiawi menggunakan disinfektan menyebabkan penurunan ukuran testis; perubahan profil eritsosit, limfosit relatif, neutrofil relatif; dan menyebabkan struktur anekhoik pada jaringan testis 7 hari setelah kastrasi kimiawi. Kombinasi kloroxylenol 1,2% dan povidon iodin 2,5% dapat digunakan sebagai agen kastrasi kimiawi pada mencit.
Copyrights © 2020