Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kombinasi fitase, zinc oksid, dan cupric sulfat yang menghasilkan penampilan ayam broiler paling baik. Dua ratus delapan puluh delapan ekor DOC (Unsexed) yang dipelihara selama 42 hari dialokasikan ke dalam rancangan acak lengkap dengan 9 ransum perlakuan dan diulang sebanyak 4 kali. Kombinasi ransum perlakuan terdiri atas R1(ransum kontrol positif); R2 (ransum kontrol negatif); R3 (ransum kontrol negatif + 132,7 ppm ZnO); R4 (ransum kontrol negatif + 286,16 ppm CuSO4); R5 (ransum kontrol negatif + 132,7 ppm ZnO + 286,16 ppm CuSO4 ); R6 (ransum kontrol negatif + fitase 1000 FTU/Kg); R7 (ransum kontrol negatif + fitase 1000 FTU/Kg + 132,7 ppm ZnO); R8 (ransum kontrol negatif + fitase 1000 FTU/Kg + 286,16 ppm CuSO4); R9 (ransum kontrol negatif + fitase 1000 FTU/Kg + 132,7 ppm ZnO + 286,16 ppm CuSO4 ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa suplementasi enzim fitase, seng, dan tembaga pada ransum tidak mempengaruhi konsumsi. Kombinasi fitase 1000 FTU/kg, ZnO (132,7 ppm), dan CuSO4 (286,16 ppm) efektif dalam meningkatkan pertambahan bobot badan, dan konversi ransum ayam broiler.Kata Kunci : fitase, zinc oksid, cupric sulfat, penampilan ayam broiler
Copyrights © 2008