Dakwah memiliki dimensi keahlian yang cukup beragam. Perkembangan dan pengembangannya bukan hanya dilihat dari seberapa intensitas kegiatan tabligh atau ceramah-ceramah keagamaan, akan tetapi pengembangan keahlian dakwah juga lebih mencerrninkan kebutuhan masyarakat. Hubungan antara da'i dan mad'u bukan hanya ditentukan oleh seberapa tingkat kepuasan mad'u dalam taka ran waktu sesaat, akan tetapi bagaimana mad'u mampu melakukan perbaikanperbaikan atas nasib dirinya(se/f improvement), semakin mem-berdayakan dirinya (self empowerment), semakin memberikan kemampuan terhadap penerimaan dirinya (self acceptance), mampu mengarahkan dirinya sendiri (self directive), mampu menyadari kekeliruannya (self awareness), semakin terbiasa dengan amal-amal terbaiknya, yang ini semua jarang didapatkan mel a lui tabligh atau ceramah keagamaan.
Copyrights © 2008