Keberadaan stoma memberikan berbagai perubahan dan tekanan pada ostomate. Beberapa stresor seperti flatus, suara pergerakan usus, bau dan kontrol defekasi stoma dapat mencetuskan stres pada ostomate. Keadaan tersebut mampu mempengaruhi kualitas hidup ostomate pada akhirnya. Kualitas hidup pada ostomate merupakan persepsi yang subjektif mengenai aspek positif dan negatif yang meliputi fisik, emosional, sosial dan fungsi kognitif, gejala dan efek terhadap keberadaan stoma. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara stres dengan kualitas hidup pada ostomate. Penelitian ini bersifat korelasional dengan pendekatan cross sectional dengan responden sebanyak 28 orang dari RSUP DR. M. Djamil Padang yang didapatkan dengan menggunakan teknik accidental sampling selama satu bulan. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang menggunakan skala likert untuk variabel stress dan kualitas hidup. Analisa data univariat dilakukan dengan distribusi frekuensi dan bivariat dengan uji Spearman. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 67,9 % responden mengalami stres sedang, 64,3 % responden memiliki kualitas hidup yang cukup. Terdapat hubungan positif dan sangat kuat (r = 0,826) antara stres dan kualitas hidup pada ostomate. Penting bagi ostomate untuk mendapatkan konseling, penyuluhan dan dukungan dari keluarga untuk membantu dalam menghadapi perubahan-perubahan yang dialami sehingga stres dapat diminimalkan dan kualitas hidup mereka menjadi lebih baik.
Copyrights © 2018