Latar Belakang: Resistensi saluran nafasĀ nonelastik merupakan resistensi terhadap aliran udara dalam saluran nafas pada pasien PPOK yang dikarenakan adanya mukus yang berlebihan di saluran napas. Salah satu cara memperbaiki resistensi saluran nafasĀ nonelastik pada pasien PPOK adalah fisioterapi dada. Tujuan: penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi adanya perbedaan penurunan resistensi saluran nafas nonelastik sebelum dan sesudah fisioterapi dada, adanya perbedaan penurunan resistensi saluran nafas nonelastik antara kelompok yang melakukan fisioterapi dada dan yang tidak melakukan fisioterapi dada, serta variabel yang paling dominan mempengaruhi penurunan resistensi saluran nafas nonelastik sesudah fisioterapi dada. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan pendekatan desain randomized control group pretest-posttest. Sampel penelitian adalah 42 responden dengan menggunakan teknik random sampling. Hasil: Penelitian ini menyimpulkan bahwa resistensi saluran nafas nonelastik lebih baik sesudah diberikan fisioterapi dada pada kelompok intervensi (p=0.000, =0,05), resistensi saluran nafas nonelastik lebih baik pada kelompok intervensi daripada kelompok control pada hari kelima (p=0.000, =0,05). Kesimpulan: penelitian ini adalah fisioterapi dada dapat menurunkan resistensi saluran nafas nonelastik. Penelitian ini merekomendasikan fisioterapi dada dapat menjadi salah satu intervensi dalam asuhan keperawatan pasien PPOK.Kata kunci : fisioterapi dada, resistensi saluran nafas nonelastik, PPOK.
Copyrights © 2018