Penggunaan obat secara rasional merupakan kunci dalam pembangunan pelayanan kesehatan. WHO mengembangkan indikator penggunaan obat yang kemudian ditetapkan pada tahun 1993, sebagai metode dasar untuk menilai penggunaan obat di unit rawat jalan pada fasilitas kesehatan. Penelitian ini bertujuan mengetahui penggunaan obat berdasarkan indikator peresepan WHO sebagai salah satu parameter dalam melihat penggunaan obat rasional dan prescribing errors di Apotek Naura Medika, Depok, periode Januari 2017. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pengambilan data secara retrospektif dan penyajian data secara deskriptif. Hasil dari penelitian penggunaan obat berdasarkan indikator peresepan WHO, yaitu yang melebihi batas standar acuan WHO adalah rerata jumlah item obat per lembar resep (3,24 per lembar resep), persentase peresepan antibiotika (51,64%) dan sediaan injeksi (4,39%); sedangkan hasil yang lebih rendah dari standar acuan WHO adalah persentase peresepan obat generik (25,67%) dan kesesuaian berdasarkan formularium (94,50%). Angka kejadian prescribing errors yang paling banyak terjadi adalah tidak ada keterangan berat badan (98,62%).
Copyrights © 2018