cover
Contact Name
Vilya Syafriana
Contact Email
v.syafriana@istn.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
sainstechfarma@istn.ac.id
Editorial Address
Fakultas Farmasi ISTN, Jl. Moh. Kahfi II, Jagakarsa, Jakarta Selatan, 12640
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Sainstech Farma: Jurnal Ilmu Kefarmasian
ISSN : 20867816     EISSN : 27761878     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Jurnal ini memuat artikel penelitian kefarmasian meliputi kimia farmasi, biologi farmasi, bahan alam farmasi, teknologi farmasi, farmasi komunitas dan klinis, serta bioteknologi farmasi.
Articles 139 Documents
Identifikasi Potensi Masalah Terkait Obat Pada Pasien Anak Dengan Epilepsi Di Rumah Sakit X Di Jakarta Periode Januari – April 2016 P.R. Veryanti; A. Manaf
SAINSTECH FARMA Vol 9 No 2 (2016): SAINSTECH FARMA
Publisher : FAKULTAS FARMASI, INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (616.68 KB) | DOI: 10.37277/sfj.v9i2.64

Abstract

ABSTRAK Telah dilakukan studi mengenai identifikasi potensi masalah terkait obat (MTO) pada pasien anak dengan epilepsi untuk mengetahui gambaran potensi MTO yang terjadi. Penelitian ini dilaksanakan di Poliklinik Kesehatan Anak RSPAD Gatot Soebroto Jakarta periode Januari - April 2016. Metode yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Sebanyak 57 data pengobatan pada rekam medic dianalisis dengan cara membandingkan antara terapi yang diberikan dengan pedoman tatalaksana epilepsy perdossi (2014). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa asam valproat merupakan monoterapi yang paling banyak digunakan (93,61%) sedangkan terapi kombinasi yang paling banyak digunakan adalah asam valproat dan topiramat (46,51%). Dari 57 sampel, teridentifikasi sebanyak 21 data rekam medik (36,84%) berpotensi mengalami MTO yang meliputi : dosis terlalu rendah (31,58%), reaksi obat yang tidak dikehendaki (21,05%), obat tidak efektif (17,11%), dosis terlalu tinggi (17,11%), terapi obat yang tidak perlu (7,89%), dan membutuhkan terapi obat tambahan (5,26%). ABSTRAK Telah dilakukan studi mengenai identifikasi potensi masalah terkait obat (MTO) pada pasien anak dengan epilepsi untuk mengetahui gambaran potensi MTO yang terjadi. Penelitian ini dilaksanakan di Poliklinik Kesehatan Anak RSPAD Gatot Soebroto Jakarta periode Januari - April 2016. Metode yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Sebanyak 57 data pengobatan pada rekam medic dianalisis dengan cara membandingkan antara terapi yang diberikan dengan pedoman tatalaksana epilepsy perdossi (2014). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa asam valproat merupakan monoterapi yang paling banyak digunakan (93,61%) sedangkan terapi kombinasi yang paling banyak digunakan adalah asam valproat dan topiramat (46,51%). Dari 57 sampel, teridentifikasi sebanyak 21 data rekam medik (36,84%) berpotensi mengalami MTO yang meliputi : dosis terlalu rendah (31,58%), reaksi obat yang tidak dikehendaki (21,05%), obat tidak efektif (17,11%), dosis terlalu tinggi (17,11%), terapi obat yang tidak perlu (7,89%), dan membutuhkan terapi obat tambahan (5,26%).
Hubungan Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Farmasi ISTN Terhadap Tindakan Swamedikasi Demam Ainun Wulandari; Mira Permata
SAINSTECH FARMA Vol 9 No 2 (2016): SAINSTECH FARMA
Publisher : FAKULTAS FARMASI, INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (686.149 KB) | DOI: 10.37277/sfj.v9i2.65

Abstract

ABSTRAKUpaya masyarakat untuk mengobati dirinya sendiri dikenal dengan istilah swamedikasi. Beberapa penelitian sebelumnyamemperlihatkan adanya indikasi hubungan yang kuat antara pengetahuan dan tindakan swamedikasi. Dari latar belakangdiatas, peneliti tertarik melakukan penelitian untuk melihat gambaran pengetahuan swamedikasi demam berdasarkankarakteristik (jenis kelamin dan tingkat semester) dan mengetahui hubungan tingkat pengetahuan mahasiswa ISTNterhadap tindakan swamedikasi demam. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian deskriptif dan survei yangbersifat analitik dengan desain cross sectional. Besar sampel pada penelitian ini yaitu 232 mahasiswa dengan metodeaccidental sampling. Hasil didapatkan gambaran pengetahuan dari 232 responden penelitian pada mahasiswa farmasiISTN, berdasarkan jenis kelamin mayoritas responden perempuan memiliki tingkat pengetahuan baik dalam swamedikasidemam yaitu 171 responden (73,7%) dan berdasarkan tingkat semester dengan jumlah keseluruhan berpengetahuan baikadalah semester 8 yaitu 50 responden (21,6%). Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan tindakanswamedikasi demam pada mahasiswa farmasi ISTN.
Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak N-Heksan, Etil Asetat Dan Metanol Dari Varietas Umbi Wortel (Daucus Carota L.) Dengan Metode DPPH (1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil) M.R. Ghozaly; E.B. Safitri
SAINSTECH FARMA Vol 9 No 2 (2016): SAINSTECH FARMA
Publisher : FAKULTAS FARMASI, INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (767.068 KB) | DOI: 10.37277/sfj.v9i2.76

Abstract

ABSTRAK Antioksidan merupakan senyawa kimia yang dapat menyumbangkan satu atau lebih elektron (electron donor) kepada radikal bebas untuk menghambat reaksi oksidatif. Salah satu tanaman yang berpotensi sebagai antioksidan adalah umbi wortel (Daucus carota L.). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antioksidan dari beberapa varietas wortel dan menggunakan variasi pelarut dalam pembuatan ekstrak. Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan dengan menggunakan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil). Pembuatan ekstrak umbi wortel pada penelitian ini menggunakan metode maserasi bertingkat dari tingkat kepolaran pelarut non polar ke pelarut polar yaitu pelarut n- heksan, etil asetat dan metanol. Ekstrak yang telah diuapkan pelarutnya kemudian dilakukan skrining fitokimia, hasil skrining fitokimia ekstrak menunjukan positif mengandung alkaloid, flavonoid, tanin dan antrakinon. Pengukuran aktivitas antioksidan dilakukan dengan metoda DPPH menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 517 nm. Hasil uji aktivitas antioksidan pada varietas umbi wortel menunjukkan bahwa ekstrak n-heksan, etil asetat, dan metanol memiliki aktivitas sebagai antioksidan dengan nilai IC50 berturut-turut pada wortel chantenay 108,437 µg/ml; 534,465 µg/ml; 517,93 µg/ml, pada wortel imperator 335,652 µg/ml; 309,15 µg/ml; 229,81 µg/ml, dan pada wortel nantes 560,6 µg/ml; 160,08 µg/ml; 488,98 µg/ml. Vitamin C yang digunakan sebagai pembanding memiliki IC50 11,61 µg/ml.
Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Dan Biji Pepaya (Caricapapaya L.) Terhadap Streptococcus Agalactiae V. Syafriana; R.D. Rentiana; M. Poeloengan
SAINSTECH FARMA Vol 9 No 2 (2016): SAINSTECH FARMA
Publisher : FAKULTAS FARMASI, INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (627.14 KB) | DOI: 10.37277/sfj.v9i2.77

Abstract

ABSTRAK Penelitian dilakukan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol dari daun dan biji papaya (Carica papaya L.) terhadap Streptococcus agalactiae.Metode ekstraksi yang digunakan adalah maserasi dengan pelarut etanol 96%.Uji aktivitas antibakteri dengan metode difusi cakram.Diameter daya hambat diukur berdasarkan besarnya zona bening yang terbentuk di sekitar cakram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun pepaya dari konsentrasi terendah (12,5%) hingga tertinggi (100%) tidak memiliki aktivitas antibakteri terhadap Streptococcusagalactiae. Ekstrak etanol biji pepaya menunjukkan adanya aktivitas antibakteri pada konsentrasi 12,5% (4 mm) dan 25% (11 mm), sedangkan pada konsentrasi 50% dan 100% tidak ada aktivitas.
Evaluasi Rasionalitas Penggunaan Diuretik pada Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Dirawat Inap di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang A.F. Muti; U. Chasanah
SAINSTECH FARMA Vol 9 No 2 (2016): SAINSTECH FARMA
Publisher : FAKULTAS FARMASI, INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (775.785 KB) | DOI: 10.37277/sfj.v9i2.79

Abstract

ABSTRAK Gagal Ginjal Kronik (GGK) adalah kerusakan ginjal atau laju filtrasi glomerulus kurang dari 60 ml/menit/1,73m2 selama tiga bulan atau lebih, yang dapat berkembang menjadi Gagal Ginjal Terminal (GGT). Ekspansi volume cairan ekstraseluler umum terjadi pada pasien GGK dan merupakan penyebab penting terjadinya hipertensi. Diuretik adalah salah satu obat antihipertensi yang sering diresepkan pada pasien GGK. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pola penggunaan dan rasionalitas terapi diuretik pada pasien GGK yang dirawat di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang tahun 2011. Metode penelitian adalah non eksperimental deskriptif dan pengambilan data dilakukan secara retrospektif terhadap catatan medik pasien GGK yang memenuhi kriteria inklusi. Analisis data dilakukan secara kuantitatif terhadap rasionalitas obat meliputi ketepatan indikasi, ketepatan obat, ketepatan pasien, dan ketepatan dosis berdasarkan standar NKF-K/DOQI dan literatur terkait lainnya. Pola penggunaan diuretik menunjukkan bahwa diuretik yang digunakan pada 45 kasus yang dievaluasi adalahfurosemid (91.11%) dan kombinasi furosemid-spironolakton (2.22%). Evaluasi rasionalitas penggunaan diuretik menunjukkan bahwa 42 kasus dari 45 kasus yang dievaluasi termasuk tepat indikasi (93.33%), 41 kasus termasuk tepat obat (91.11%) dari 42 kasus termasuk tepat indikasi, 41 kasus termasuk tepat pasien (100%) dari 41 kasus termasuk tepat obat, dan 41 kasus yang termasuk tepat dosis (100%) dari 41 kasus termasuk tepat pasien.
Eksplorasi Bakteri Pendegradasi Hidrokarbon Pada Tanah Terkontaminasi Minyak Bumi R.T. Manalu; A. Napoleon; A. Hermawan
SAINSTECH FARMA Vol 9 No 2 (2016): SAINSTECH FARMA
Publisher : FAKULTAS FARMASI, INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.111 KB) | DOI: 10.37277/sfj.v9i2.81

Abstract

ABSTRACT This research aim to for the exploration of bacterium of decomposer hydrocarbon at land of contaminated petroleum which have potency of decomposing hydrocarbon in petroleum waste. Intake follow the example of the land for the research of this is conducted in some place which its land land of contaminated petroleum at area Benakat, Pengabuan And Rimau which is all area reside in the South Sumatra. A lot of and rich of mikroorganisme executed in Chemical Laboratory, Biology And Fertility of Land of Majors of Soil; of Faculty Agriculture of University Sriwijaya, Indralaya. Identify the bacterium conducted in Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) and Analyse the TPH (Total Petroleum Hydrocarbon) executed in Chemical Laboratory Analyse The, Chemical Majors Faculty of Mathematics and Natural Sciences of University Sriwijaya. Time of Research Execution started by early August 2008 till December 2008. Research result indicate that there are 4 spesies of bacterium of origin of location Benakat, 2 spesies of bacterium of origin of Location Rimau and 6 spesies of bacterium of origin of Pengabaun location. Chosen bacterium capable to live on until hydrocarbon concentration 300 ppm is bacterium of type of Bacillus cereus, Pseudomonas aeruginosa, and Acinetobacter calcoaceticus. Chosen bacterium able to decomposing and elaborate the hydrocarbon by elaborating hydrocarbon compound become the source energi required for the activity of the bacterium so that reach the content TPH 1%.
Aktivitas Sitotoksik Hasil Fermentasi Isolat Kapang Endofit Dari Garcinia forbesii King Terhadap Sel MCF-7 L. S. Aliya; A. Soemijati; A. Mun’im
SAINSTECH FARMA Vol 9 No 1 (2016): SAINSTECH FARMA
Publisher : FAKULTAS FARMASI, INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (472.772 KB) | DOI: 10.37277/sfj.v9i1.82

Abstract

ABSTRAKEndofit adalah organisme yang membentuk koloni dalam jaringan tanaman tanpa menimbulkan gejala negatif padainangnya. Kapang endofit memiliki kemampuan dalam menghasilkan enzim dan metabolit sekunder yang memiliki khasiatterapeutik, sehingga menyimpan potensi kekayaan alam baru untuk dimanfaatkan di berbagai bidang farmasi. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui adanya efek anti-kanker senyawa metabolit sekunder yang didapat dari hasil fermentasi duaisolat kapang endofit dari ranting tanaman Garcinia forbesii King. Dari hasil fermentasi kedua isolat, diperoleh ekstrak air,metanol, n-butanol dan etil asetat untuk masing-masing isolat, sehingga keseluruhan terdapat delapan ekstrak uji. Padakedelapan ekstrak uji tersebut telah dilakukan uji pendahuluan dengan metode BSLT untuk memilih tiga ekstrak terbaik.ketiga ekstrak terpilih kemudian diuji sitotoksisitasnya terhadap sel MCF-7 melalui metode pewarnaan merah netral danSpektrofotometri ELISA Plate Reader. Pada pengujian ini, digunakan sisplatin sebagai blanko positif. Berdasarkan hasil ujiterhadap ketiga ekstrak uji terpilih, diketahui bahwa seluruh ekstrak memiliki aktivitas sitotoksik terhadap sel MCF-7dengan ekstrak yang paling aktif adalah ekstrak etil asetat dari kapang yang diisolasi dari rantingGarcinia forbesiiKingdengan nilai LC50 225,22 g/ml. Nilai tersebut relatif masih besar dibandingkan dengan blanko sisplatin yang memberikannilai LC50 8,60 g/ml.
Preparasi Dan Karakterisasi Film Sambung Silang Kitosan- Sitrat Yang Mengandung Verapamil Hidroklorida Dengan Metode Perendaman I. E. Widya; Y. Anggraeni; Herdini Herdini
SAINSTECH FARMA Vol 9 No 1 (2016): SAINSTECH FARMA
Publisher : FAKULTAS FARMASI, INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (488.595 KB) | DOI: 10.37277/sfj.v9i1.83

Abstract

ABSTRAKTelah dibuat sediaan film sambung silang kitosan-sitrat yang mengandung verapamil hidroklorida. Tujuan dari penelitianini adalah untuk mengkarakterisasi film kitosan-sitrat yang disambung silang pada pH 4, 5, 7, membandingkan karakteristikfilm kitosan sitrat dengan film kitosan tripolifosfat, dan untuk mengetahui pengaruh pH natrium sitrat terhadap karakteristikfilm sambung silang kitosan-sitrat. Film dibuat dengan memvariasikan pH larutan natrium sitrat 4% yaitu pH 4, 5, dan 7.Sambung silang sitrat dibuat dengan menggunakan metode perendaman dan film dibuat dengan menggunakan metodepenguapan pelarut. Film yang dihasilkan dikarakterisasi meliputi analisis dengan FT-IR, evaluasi organoleptis, ketebalan,keragaman bobot, keseragaman kandungan, kadar air, ketahanan pelipatan, sifat mekanik, derajat pengembangan, danpelepasan obat. Karakteristik film kitosan-sitrat yang dihasilkan dibandingkan dengan karakteristik film kitosantripolifosfat.Hasilnya menunjukkan bahwa pH natrium sitrat mempengaruhi karakteristik film sambung silang kitosansitrat.Peningkatan pH larutan sitrat menyebabkan peningkatan persen kekuatan tarik dan penurunkan persen elongasi. Nilaikekuatan tarik tertinggi dan elongasi terendah dihasilkan oleh film kitosan-tripolifosfat, sedangkan persentase kumulatifpelepasan obat verapamil HCl terendah dihasilkan oleh film kitosan-sitrat pH 5.
Analisis Fenilbutazon Dalam Jamu Pegal Linu Yang Beredar Di Daerah Cibubur, Jakarta Timur M. Sholikha; D. Anggraini
SAINSTECH FARMA Vol 9 No 1 (2016): SAINSTECH FARMA
Publisher : FAKULTAS FARMASI, INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.872 KB) | DOI: 10.37277/sfj.v9i1.84

Abstract

ABSTRAKFenilbutazon merupakan bahan kimia obat yang sering ditambahkan pada jamu pegal linu. Penelitian ini dilakukan untukmengetahui apakah fenilbutazon masih ditambahkan ke dalam jamu tradisional sebagai bahan berkhasiat. Sampelpenelitian adalah 5 jenis jamu pegal linu yang diperoleh dari toko obat yang berjualan di Pasar Jaya Cibubur, Pasar JayaKranggan dan toko obat di pinggir jalan di daerah Cibubur, Jakarta Timur. Metode yang digunakan untuk mengidentifikasifenilbutazon pada jamu pegal linu adalah metode Kromatografi Lapis Tipis dan untuk mengetahui kadar fenilbutazondengan metode Spektrofotometri UV. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 3 dari 5 sampel positif mengandungfenilbutazon. Kadar fenilbutazon yang terkandung pada kode B (kapsul) yaitu 3,357 % (33,55 mg/1 gr), kode C (serbuk)yaitu 6,789 % (475,23 mg/7 gr), dan kode D (serbuk) yaitu 7,25 % (507,50 mg / 7 gr). Ketiga jenis jamu tersebut tidakdiperbolehkan untuk beredar dan dikonsumsi karena melanggar Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No246/Menkes/Per/V/1990 pasal 23 tentang persyaratan obat tradisional dan Permenkes Republik Indonesia No. 006 Tahun2012 pasal 33 dan pasal 37 tentang industri dan usaha obat tradisional bahwa obat tradisional dilarang mengandung bahankimia hasil isolasi atau sintetik yang berkhasiat obat.
Evaluasi Penggunaan Obat Antihipertensi Pada Pasien Hipertensi Primer Usia ≤ 45 Tahun Di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok S. E. Y. N. Khotimah; L. Musnelina
SAINSTECH FARMA Vol 9 No 1 (2016): SAINSTECH FARMA
Publisher : FAKULTAS FARMASI, INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.29 KB) | DOI: 10.37277/sfj.v9i1.85

Abstract

ABSTRAKHipertensi primer atau hipertensi esensial adalah jenis hipertensi yang tidak diketahui penyebab pastinya. Tujuan daripenelitian ini adalah untuk mengetahui Evaluasi Penggunaan Obat Antihipertensi Pada Pasien Hipertensi Primer Usia ≤ 45tahun di Instalasi Rawat Jalan RSUD Kota Depok periode Januari 2015 - Desember 2015. Penelitian ini dilakukan secararetrospektif menggunakan data rekam medik pasien. Data yang diperoleh dievaluasi kesesuaiannya dengan JNC8 Tahun2013. Dari 65 data rekam medik pasien berdasarkan jenis kelamin tertinggi terdapat pada wanita yaitu 81,54% denganrentang usia tertinggi pada 36-45 tahun, dengan tekanan darah tertinggi pada Hipertensi Derajat 2 yaitu 35,38%, Jenis obatAntihipertensi yang digunakan untuk hipertensi primer di RSUD Kota Depok periode Januari 2015 – Desember 2015 yaitu: ARB + CCB (Valsartan + Nifedipin, Valsartan + Amlodipin, Valsartan +Candesartan) 43,08% , jenis ACE Inhibitor(Captopril) 15,38%, ARB (Valsartan) 12,31%, CCB (Amlodipin, Nifedipin) 15,38%, CCB+Diuretik tiazid (Nifedipin +HCT) 3,08%, CCB+ACE (Amlodipin + Captopril, Nifedipin + Captopril) 4,61%, Diuretik tiazid (HCT) 1,54%, ARB +Diuretik Tiazid (Valsartan + HCT), ACE Inhibitor + Diuretik Tiazid (Captopril + HCT) dan ARB + CCB + Diuretik Tiazid(Valsartan + Nifedipin + HCT) 1,54%. Pengobatan jenis kombinasi 56,92% dan pengobatan tunggal 43,08%. Dari 65 datarekam medik pasien yang telah di evaluasi kesesuaiannya dengan JNC8 tahun 2013 diperoleh tepat indikasi 100%, tepatpasien 100%, tepat dosis dan tepat frekuensi pemberian 55,38%.

Page 1 of 14 | Total Record : 139