Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Vol 38, No 2 (2020): Jurnal Penelitian Hasil Hutan

POTENSI TANAMAN PANDAN LAUT (Pandanus tectorius) DAN LIMBAH INDUSTRI GANDUM KOTA CILEGON SEBAGAI BAHAN BAKU SINTESIS BIOETANOL

Agus Malik Ibrahim (Program Studi Kimia Sekolah Tinggi Analis Kimia Cilegon)
Agrin Febrian Pradana (Program Studi Kimia Sekolah Tinggi Analis Kimia Cilegon)
Gagas Priyosakti (Program Studi Kimia Sekolah Tinggi Analis Kimia Cilegon)
Miftahul Arifin (Program Studi Kimia Sekolah Tinggi Analis Kimia Cilegon)
Tuti Alawiyah (Program Studi Kimia Sekolah Tinggi Analis Kimia Cilegon)
Perliansyah Perliansyah (Program Studi Kimia Sekolah Tinggi Analis Kimia Cilegon)



Article Info

Publish Date
30 Jul 2020

Abstract

Pemanfaatan bioetanol (E100) sebagai campuran bahan bakar minyak dipersyaratkan minimal sebanyak 20% terhadap kebutuhan total pada Januari 2025 seperti yang tertuang dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 12 Tahun 2015. Indonesia adalah negara yang memiliki banyak potensi bahan baku baru untuk pengembangan bioetanol sebagai energi terbarukan, salah satunya tanaman pandan laut (Pandanus tectorius) dan limbah industri pangan seperti industri gandum. Tanaman pandan laut banyak dijumpai di seluruh kepulauan Indonesia dan tersedia secara endemik, sedangkan limbah industri gandum tersedia di daerah industri seperti Provinsi Banten, yang selama ini belum termanfaatkan menjadi sumber bahan bakar nabati. Tujuan penelitian ini adalah mensintesis bioetanol dari daun pandan laut (Pandanus tectorius) dan limbah industri gandum. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan pengetahuan yang diperlukan dalam merencanakan pembuatan bioetanol. Tahapan penelitian dimulai dari proses preparasi bahan baku, uji proksimat, gelatinisasi dan likuifaksi, pra-sakarifikasi, fermentasi, destilasi dan analisis kuantitatif menggunakan instrumen. Hasil penelitian menunjukkan daun pandan laut memiliki potensi untuk sintesis bioetanol dengan jumlah rendemen dan efisiensi tertinggi (309 mL dan 0,62 mL/g), sedangkan berdasarkan hasil analisis gas chromatography (GC), bioetanol yang memiliki kadar kemurnian tertinggi adalah dari limbah kulit ari biji gandum (bran) dengan kadar kemurnian 97,64%.

Copyrights © 2020