Setiap ilmu adalah ayat Allah dan manusia berkewajiban menangkap ayat-ayat Allah SWT tersebut. Ilmu sejatinya menghantarkan manusia kepada sang pemilik ilmu yaitu Allah, melalui ketaatan dan kecintaan kepada-Nya. karena ilmu sesungguhnya bukan sesuatu yang diam dalam pikiran maupun tulisan. Ilmu seharusnya melahirkan amal, dan amal adalah pengikut ilmu, dari pengamalan ilmu akan melahirkan kebahagiaan. salah satu tokoh yang berpandangan demikian adalah al-Ghazali dalam pandangan epistemologisnya. Al-Ghazali dipandang sebagai peletak dasar-dasar ilmu pengetahuan yang telah berpengaruh besar terhadap perkembangan pemikiran keilmuan, baik di Timur maupun di Barat. Teorinya tentang ilmu banyak mengilhami dan memberikan spirit pada perkembangan filsafat ilmu dari para pemikir atau filosof kemudian. Pemikiran al-Ghazali dalam filsafat ilmunya merupakan pemikiran yang sistematik dan komprehensif yang ditopang oleh empat pilar utamanya. Pertama, dimensi epistemologis, melipuri tentang sumber, sarana dan tata cara untuk mencapai kebenaran, struktur dan klasifikasi dari kebenaran (ilmu). Kedua, dimensi ontologis menyangkut darimana sumber kebenaran diperoleh. Ketiga, dimensi aksiologis meliputi kaidah penerapan ilmu, tujuan secara praksisi. Keempat, tentang hakikat dari ilmu itu sendiri.
Copyrights © 2007