Simphoni Keroncong Moeda (SKM) #9 menjadi ruang aktualisasi komunitas Keroncong Muda Yogyakarta dalam menyuarakan musik keroncong agar diminati oleh generasi muda. Mengusung konten perpaduan musical, SKM hadir dikala sepinya apresiasi anak muda terhadap musik keroncong. Berbekal pengetahuan musik klasik Barat dari para arranger dan musisinya sebagai modal kreatif, identitas musikal dari musik keroncong dan musik lainnya seperti campursari, dangdut, dan pop dikemas secara apik dalam balutan musik orkestra. Kecenderungan ini mengikuti apa yang ditawarkan logika budaya populer yang diusung oleh John Fiske sebagai ‘seni berada di antara’. ‘Seni berada di antara’ menjadi ruang permainan identitas musikal dari SKM dalam menimbang aspek-aspek musikal dari musik keroncong dan musik lainnya yang diolah menggunakan kreatifitas populer secara struktur dan bentuk musiknya. Bagi SKM ruang antara menjadi medan untuk menimbang sejauh apa aspek musikal dalam musik dulu menjadi suguhan estetis mengikuti kecenderungan perkembangan musik saat ini tanpa kehilangan subtansi nilai edukasi dari musik keroncong.
Copyrights © 2020