Tumou Tou
Volume II, Nomor 1, Januari 2015

ALLAH MENURUT KONSEP BUKU AYUB

Semuel Selanno (Sekolah Tinggi Agama Kristen Negeri Manado)



Article Info

Publish Date
31 Jan 2015

Abstract

Pemahaman orang Kristen dewasa ini selalu disodorkan dengan konsep, siapa berbuat baik pasti diberkati. Siapa yang berbuat jahat pasti akan menerima kutuk. Pemahaman seperti ini juga menjadi konsep yang membingkai Allah dalam potret moralitas manusiawi. Berita kitab suci dalam Buku Ayub bergumul untuk memecahkan konsep Allah yang demikian. Apa, mengapa dan bagaimana rekonstruksi konsep Allah yang di konstruksikan dalam buku Ayub? Inilah yang menjadi sasaran dari penulisan ini. Saya menggunakan Metode Kualitatif dengan pendekatan Penelitian Kepustakaan (Library Research) untuk tulisan ini. Pergumulan penderitaan Ayub, sebagimana yang dibahasakan oleh para penulis mengemukakan bukti-bukti dalam kehidupan manusia yang ternyata tidak sejalan dengan konsep tentang Allah tersebut. Ada orang yang berbuat baik harus menderita, ada orang yang berbuat jahat tapi tidak mendapat hukuman Allah sebaliknya panjang umur, sehat dan masih melihat keturunannya. Ada juga orang yang menjadi kaya dari hasil ketidakadilan terhadap orang lain. Ada orang yang berbuat baik tapi mati di usia muda atau sakit atau miskin atau tidak punya keturunan. Itulah sebabnya Ayub lebih ingin mati daripada hidup. Pertanyaan-pertanyaan pergumulan tersebut tidak mendapat jawaban sebab dibahasakan kemudian oleh penulis bahwa Allah menantang Ayub dari dalam badai dan mejelaskan tentang Allah Pencipta, yang mengasihi dan memelihara ciptaan-Nya dalam keteraturan, baik ataupun buruk. Di sinilah konsep yang lama tentang Allah sebagai pemberi berkat dan hukuman berdasarkan perbuatan manusia dibaharui menjadi Allah yang jauh melampaui pikiran manusia. Ia adalah Allah Pencipta yang penuh kuasa dan kasih. Kuasa dan kasih Allah terkadang sulit dipahami oleh manusia. Membingkai Allah dalam pemikiran manusia yang begitu terbatas justru membuat manusia menjadi tidak bebas untuk menjalani dan mengalami hidup itu sendiri. Oleh sebab itu pada pasal 42 (perh. 42:3, 5-6) Ayub menyesal dan bertobat.

Copyrights © 2015






Journal Info

Abbrev

tumoutou

Publisher

Subject

Religion Education

Description

Tumou Tou adalah jurnal ilmiah Institut Agama Kristen Negeri Manado yang dikelolah oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat untuk membantu para akademisi dan juga peneliti untuk membagikan hasil penelitiannya dalam hubungannya dengan Kristianitas, Ajaran dan Kemasyarakatan. Terbit edisi ...