Gorga : Jurnal Seni Rupa
Vol 7, No 2 (2018): Gorga : Jurnal Seni Rupa

PEREMPUAN KERINCI SEBAGAI IDE DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS

NIa Daniati (Institut Seni Indonesia Padangpanjang)
Andar Indra Sastra (Institut Seni Indonesia Padangpanjang)
Dharsono Dharsono (Institut Seni Indonesia Padangpanjang)



Article Info

Publish Date
11 Oct 2018

Abstract

AbstrakPerempuan di daerah Kerinci sangat diistimewakan, seperti menarik garis keturunan dari pihak ibu (perempuan) yang disebut dengan sistem matrilineal. Selain menarik garis keturunan dari pihak ibu (perempuan) sistem pewarisan juga datangnya dari kaum perempuan, seperti sko (pusaka) yang berbentuk gelar, tetapi dipakai oleh mamak (saudara laki-laki ibu) dan orang sumendo (suami ibu); dan harta pusaka tinggi; seperti rumah dan sawah dikendalikan oleh perempuan. Perempuan Kerinci selalu menerapkan etika beradat kemanapun pergi, sehingga mereka dihormati dan disegani di dalam masyarakat. Etika beradat perempuan Kerinci yakni “sesuai dengan Icopake.” Icopakeperempuan Kerinci sifatnya lunak  atau lemah lembut, seperti malu pada laki-laki, takut pada janji, mulut manih kecindam murah (ketika berbicara lemah lembut tutur katanya dan sopan santun), pandai memilihara diri, rajin mengurus rumah tangga, , dan menurut kata junjungan (suami). Metode yang dipakai dalam penciptaan karya ini observasi, dokumentasi, dan eksperimen. Karya ini menggambarkan tentang kekaguman pengkarya terhadap perempuan Kerinci yang diwujudkan kedalam karya seni lukis dengan menghadirkan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perempuan Kerinci dalam kehidupan sehari-hari. Perwujudan karya menggunakan konsep reinterpretasi yang menggambarkan kembali aktivitas perempuan Kerinci dalam berbagai aspek mulai dari kesawah sampai pada aktivitasnya dalam adat yang diwujudkan ke dalam karya seni lukis dengan gayadekoratif.           Kata Kunci:Perempuan Kerinci, kekaguman dan seni lukis AbstractKulouk is one Women in Kerinci regency are very special, such as drawing a bloodline from mother (female) called the matrilineal system. In addition to drawing a line frommother (female) inheritance system also came from women, such as sko (heirloom) in the form of a title, but was used by mamak (mother's brother) and sumendo (mother's husband); and high inheritance, like houses and rice fields controlled by women. Kerinci women always apply ethical ethics wherever they go, so they were respected in society. Kerinci's civilized ethics are "in accordance with the Icopake." Icopake female Kerinci is soft or gentle, such as being ashamed of men, fear of promises, low-priced mouth when she speaks softly and politely), good at choosing herself , diligently taking care of the household, and according to the word lord (husband). The method used in the creation of this work is observation, documentation, and experimentation. This work illustrates the admiration of the artists for Kerinci women who embodied the work of painting by presenting various activities carried out by Kerinci women in their daily lives. The embodiment of the work uses the concept of reinterpretation which re-illustrates the activities of Kerinci women in various aspects ranging from the crater to the activities in adat which are embodied in painting with decorative style.. Keywords:Kerinci’s women, admiration and painting

Copyrights © 2018






Journal Info

Abbrev

gorga

Publisher

Subject

Arts Education

Description

Gorga : Jurnal Seni Rupa terbit 2 (dua) kali setahun pada bulan Juni dan Desember, berisi tulisan/artikel hasil pemikiran, hasil penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang ditulis oleh para pakar, ilmuwan, praktisi (seniman), dan pengkaji dalam disiplin ilmu kependidikan, kajian seni, desain, ...