Data penggunaan lahan dan sebaran produksi pangan di Kota Baubau tidak merata sesuai karakteristik wilayah sehingga berpengaruh terhadap ketersediaan pangan, akses pangan masyarakat, pola konsumsi pangan, distribusi bahan pangan, ketercapaian konsumsi pangan masyarakat, dan kondisi kerawanan pangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola konsumsi, ketersediaan cadangan pangan, distribusi, akses, penganekaragaman serta faktor yang berpengaruh terhadap ketahanan pangan masyarakat. Manfaat penelitian ini adalah tersedianya data tentang kondisi ketahanan pangan masyarakat Kota Baubau untuk menjadi salah satu rujukan pemerintah dalam pengambilan kebijakan tentang pengembangan ketahanan pangan masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Deskriptif kualitatif digunakan untuk menggambarkan kondisi keadaan pangan masyarakat, dan secara kuantitatif untuk menentukan parameter ketahanan pangan masyarakat. Pengambilan sampel menggunakan metode cluster dan pemilihan responden dilakukan secara purposive random sampling. Instrumen pengumpulan data primer menggunakan angket dan wawancara langsung dengan responden dan data sekunder melakukan kunjungan ke instansi dan organisasi yang terkait dengan ketahanan pangan di Kota Baubau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penganekaragaman pangan masyarakat Kota Baubau tergolong rendah, pola konsumsi energi didominasi beras, protein didominasi dari protein ikan, tergolong normal, meskipun masih ada yang tergolong defisit ringan. Porsi pengeluaran didominasi oleh jenis pangan yaitu makanan, faktor yang mempengaruhi ketahanan pangan adalah tingkat pendapatan, pendidikan, jumlah anggota keluarga, dan aset yang dimiliki. Stok bahan pangan termasuk kategori cukup, distribusi dan akses pangan kategori baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa status ketahanan pangan masyarakat Kota Baubau berada pada kategori baik.
Copyrights © 2019