JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Vol 25, No 3 (2019): JULI - SEPTEMBER

PENINGKATAN PEMAHAMAN PENGUSAHA BEBEK PETELUR MENGGUNAKAN SISTEM DRY HOME DAN MESIN PENGHALUS KEPALA UDANG PADA DESA CAMBAJAWA KABUPATEN MAROS

Irvawansyah Irvawansyah (Program Studi Teknik Listrik, Politeknik Bosowa, Makassar, Indonesia)
Alang Sunding (Program Studi Perawatan dan Perbaikan Mesin, Politeknik Bosowa, Makassar, Indonesia)
Nurul Afifah (Program Studi Perpajakan, Politeknik Bosowa, Makassar, Indonesia)



Article Info

Publish Date
02 Dec 2019

Abstract

Pertumbuhan penduduk usia produktif di Indonesia yang tidak diimbangi dengan ketersediaan lapangan kerja yang cukup, menyebabkan bertambahnya angka pengangguran. Pemerintah menggalakkan program wirausaha sebagai solusi dari peningkatan pengangguran. Salah satu wirausaha yang mempunyai prospek cukup baik adalah peternakan bebek petelur. Sebagai bahan pokok, permintaan telur bebek di pasaran relatif stabil. Program kemitraan masyarakat ini bertujuan untuk mengefisienkan waktu pembuatan tepung kepala udang sebagai komponen pakan yang paling penting dalam produksi telur bebek. Proses pembuatan tepung kepala udang yang dilakukan warga Maros selama ini terdiri dari 4 tahap yaitu: 1) Perebusan kepala udang, 2) Penjemuran kepala udang, 3) Penggilasan dan 4) penghalusan. Program kemitraan masyarakat ini menggunakan metode research and development. Hasil yang diperoleh dari pelaksanaan program ini yaitu : 1) efisiensi waktu mulai dari pengeringan kepala udang sampai pembuatan tepung kepala udang dari 2 hari menjadi 10 jam, 2) mitra dapat mengoperasikan mesin tepung dan memanfaatkan teknologi, 3) kapasitas produksi tepung udang meningkat karena waktu produksi tepung semakin pendek, 4) laba usaha meningkat sebesar Rp 14.230 atau 47,43% dan aliran kas bersih meningkat menjadi Rp 44.230 atau 73,72% karena biaya pakan bisa ditekan. Kata kunci: Mesin Penghalus, Dry Home, Pakan Bebek. Abstract The growth of the productive age population in Indonesia that is not matched by the availability of sufficient employment opportunities, causes an increase in unemployment. The government is promoting the entrepreneurship program as a solution to increasing unemployment. One entrepreneur that has good prospects is laying ducks. As a staple, demand for duck eggs on the market is relatively stable. This community partnership program aims to streamline the time to make shrimp head flour as the most important feed component in duck egg production. The process of making shrimp head flour made by Maros residents so far consists of 4 stages, namely: 1) Boiling shrimp heads, 2) Shrimp head drying, 3) Milling and 4) fineness. This community partnership program uses research and development methods. The results obtained from the implementation of this program are: 1) time efficiency from drying the shrimp head to making shrimp head flour from 2 days to 10 hours, 2) partners can operate the flour machine and utilizing technology, 3) shrimp flour production capacity increases due to shorter flour production time, 4) operating profit increased by Rp. 14,230 or 47.43% and net cash flow increased to Rp. 44,230 or 73.72% due to reduced feed costs. Keywords: Disk Mill, dry Home, Duck Farm,

Copyrights © 2019






Journal Info

Abbrev

jpkm

Publisher

Subject

Arts Humanities Education Languange, Linguistic, Communication & Media Social Sciences

Description

Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (JPKM) diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Medan (LPPM UNIMED) adalah peer-reviewed journal yang memuat artikel-artikel ilmiah dari berbagai disiplin ilmu yang diadopsi dalam berbagai aktivitas pengabdian kepada ...