Usia harapan hidup yang meningkat mempunyai dampak terhadap jumlah lansia, sehingga mengubah masalah kesehatan dan peta sosial akibat penurunan produktivitas lansia terhadap organ tubuh. Peningkatan jumlah lansia telah mengubah masalah kesehatandan peta sosial akibat penurunan produktivitas lansia terhadap organ tubuh seperti kerusakan sel pada proses menua,sehingga berdampak pada produksi enzim,hormon, dan zat-zat yang diperlukan tubuh untuk kekebalan menjadi berkurang. Perubahan kehidupan tersebut diantaranya pensiun, kematian pasangan, kebutuhan merawat pasangan, dan penyakit atau ketidakmampuan fisik. Stressor yang tinggi dan peristiwa-peristiwa kehidupan yang tidak menyenangkan menimbulkan masalah mental dan psikososial lansia seperti short term memory(gangguan daya ingat),frustasi,ansietas, kesepian, hingga depresi. Prevalensi depresi pada lansia di dunia dengan usia rata-rata 60 tahun serta diperkirakan terdapat 500 juta jiwa. Prevalensi depresi di Indonesiaberdasarkan Pusat Informasi Penyakit Tidak Menular, lansia yang mengalami depresi sebesar 11,6%. Hasil laporan Riset Kesehatan Dasar 2013, menyebutkan bahwa prevalensi lansia berusia 55-64 tahun yang mengalami depresi sebesar 15,9%, lansia usia 65-74 tahun sebesar 23,2%, dan lansia usia diatas 75 tahunsebesar 33,7%.
Copyrights © 2016