SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i
Vol 6, No 2 (2019)

Relevansi Agama dan Kemiskinan; Upaya Memahami Kemiskinan Secara Multidimensional dan Solusi yang Ditawarkan dalam Ekonomi Islam

Melis Melis (Universitas Islam Negeri Raden Fatah, Palembang, Indonesia)



Article Info

Publish Date
29 Apr 2019

Abstract

AbstractIslam has warned its people not to be unemployed so that it slips into poverty because it is feared that with poverty someone will do anything, including harming others to meet their needs. There is a hadith which says "Poverty will bring closer to disbelief." The fact shows that the unemployment rate in a country with a majority Muslim population is relatively high. Increasing people's understanding of unemployment as a bad thing, both for individuals, society and the state will increase motivation to work more seriously. Even though God promises to bear our sustenance, it does not mean without any conditions that need to be fulfilled. The most important requirement is to try to find the promised sustenance because Almighty God has created a "system" that is whoever works will get sustenance and whoever sits will lose a fortune. That is, there is a process that must be passed to get sustenance.Keywords: Religion, Poverty, Solutions, Islamic Economy AbstrakIslam telah memperingatkan umatnya agar tidak menganggur sehingga tergelincir ke jurang kemiskinan, karena dikhawatirkan dengan kemiskinan seseorang akan melakukan apa saja, termasuk merugikan orang lain demi memenuhi kebutuhan dirinya. Ada sebuah hadis yang mengatakan "Kemiskinan akan membawa lebih dekat kepada kekafiran." Fakta menunjukkan bahwa tingkat pengangguran di negara yang berpopulasi mayoritas muslim relatif tinggi. Meningkatnya pemahaman masyarakat tentang pengangguran sebagai hal yang buruk, baik bagi individu, masyarakat maupun negara akan meningkatkan motivasi untuk bekerja lebih serius. Meskipun Tuhan berjanji untuk menanggung rezeki kita semua, tetapi itu tidak berarti tanpa persyaratan apa pun yang perlu dipenuhi. Syarat yang paling penting adalah harus berusaha menemukan rezeki yang dijanjikan itu, karena Tuhan Yang Mahakuasa telah menciptakan "sistem" yaitu siapapun yang bekerja maka akan mendapatkan rezeki dan siapa pun yang duduk maka akan kehilangan rezeki. Artinya, ada proses yang harus dilalui untuk mendapatkan rezeki.Kata kunci: Agama, Kemiskinan, Solusi, Ekonomi Islam

Copyrights © 2019






Journal Info

Abbrev

salam

Publisher

Subject

Religion Humanities Law, Crime, Criminology & Criminal Justice Social Sciences Other

Description

SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i (ISSN 2356-1459) is a national journal published by the Faculty Sharia and Law Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta, INDONESIA. The focus is to provide readers with a better understanding of Indonesia social and sharia culture and present ...