Permasalahan gizi kurang dan gizi buruk merupakan permasalahan pokok yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini. Permasalahan gizi pada anak balita ini erat kaitannya dengan pemantauan pertumbuhan anak yang belum optimal disebabkan pemahaman kader tentang tugasnya di Posyandu masih kurang. Pendokumentasian KMS sangat penting baik bagi ibu balita maupun petugas kesehatan karena sebagai media edukasi bagi orang tua balita tentang kesehatan anak balitanya dan sebagai sarana komunikasi yang dapat digunakan oleh petugas kesehatan untuk menentukan penyuluhan dan tindakan pelayanan kesehatan gizi serta dapat membantu deteksi dini adanya penyimpangan tumbuh kembang balita. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pelatihan terhadap ketrampilan kader Posyandu dalam pencatatan KMS balita. Penelitian ini menggunakan disain penelitian pre- experimental design yaitu one group pretest- postest design dimana dalam desain ini terdapat pretest sebelum diberi perlakuan sehingga hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat. Teknik sampling yang digunakan dalam pengambilan sampel penelitian ini adalah total sampling dan dianalisis menggunakan uji Paired. Hasil dari uji paired sample t-test menunjukkan hasil p (0,138) > 0,05 yang artinya tidak ada pengaruh pelatihan terhadap ketrampilan kader Posyandu dalam pencatatan KMS balita, sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengevaluasi pelatihan pencatatan KMS pada kader dengan range waktu post tes yang lebih lama serta perlunya melakukan rotasi tugas kader Poyandu agar setiap kader dapat terampil dalam mengerjakan setiap tugas kader di Posyandu khususnya pencatatan KMS balita.
Copyrights © 2019