Jalur pedestrian sebagai ruang publik kota yang baik haruslah memenuhi prinsip-prinsip livable city yakni memiliki mobilitas yang mudah untuk berjalan kaki serta memiliki nilai estetika. Permasalahan jalur pedestrian Panglima Besar Sudirman Nganjuk adalah tidak terfasiltasinya kemudahan bagi pejalan kaki dan kurangnya estetika pada sepanjang jalur pedestrian sehingga menyebabkan mobilitas pejalan kaki yang rendah. Penelitian ini menggunakan metoda deskriptif kualitatif yaitu mengungkapkan sesuai fakta-fakta yang ada di lapangan dengan teknik analisa walk through analysis. Teknik analisa tersebut digunakan untuk mengurai, mengaudit serta mengevaluasi elemen-elemen fisik pada jalur pedestrian berdasarkan hasil pengamatan peneliti dan persepsi masyarakat serta untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap lingkungannya. Penelitian ini pada akhirnya menghasilkan arahan desain jalur pedestrian Panglima Besar Sudirman Nganjuk untuk menjadikan koridor jalan menjadi livable dan memberikan nilai estetika sehingga mobilitas pejalan kaki meningkat.Kata Kunci : jalur pedestrian, livable city, walk through analysis
Copyrights © 2020