Karakter “mandiri” sangat erat kaitannya dengan harga diri yakni perilaku tidak bergantung pada orang lain dan mempergunakan segala tenaga, pikiran, waktu untuk merealisasikan harapan, mimpi dan cita-cita. Kemandirian yang diikhtiarkan tanpa batas waktu dan ruang akhirnya akan melejitkan potensi seseorang sebagai abd Allah dan sekaligus sebagai khalifahAllah. Ikhtiar untuk mengembangkan karakter “mandiri” menjadi tanggung jawab bersama antara orangtua, sekolah, maupun masyarakat. Peran serta orangtua dan masyarakat khususnya Melayu Sambas memberikan warna dan karakteristik yang berbeda dalam penguatan karakter mandiri, yaitu melalui enkulturasi dalam pendidikan keluarga khususnya bagi pasangan pengantin.
Copyrights © 2019