JAS (Journal of Animal Science)
Vol 3 No 3 (2018): Journal of Animal Science (JAS) - July 2018

Pengaruh Level Dosis Prostaglandin (PGF2a) pada Ternak Babi Peranakan yang Diinseminasi Buatan terhadap Persentase Estrus, Persentase Kebuntingan, Litter Size dan Berat Lahir

Samuel Bulu Renda (Fakultas Pertanian, Universitas Timor)
Agustinus Agung Dethan (Fakultas Pertanian, Universitas Timor.)



Article Info

Publish Date
31 Jul 2018

Abstract

Penelitian ini telah dilaksanakan di Desa Tapenpah, Kecamatan Insana Induk, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) yakni pada akhir bulan September 2017 sampai bulan Mei 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapakah tingkat level dosis PGF2a yang mempengaruhi persentase kebuntingan, litter size, dan berat lahir. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan tersebut adalah R0 : Tanpa penyuntikan (birahi alam) di IB sebanyak 5 ekor, R1 : Penyuntikan PGF2a sebanyak 5 ekor dengan dosis 2 ml, R2: Penyuntikan PGF2a sebanyak 5 ekor dengan dosis 3 ml, R3 : Penyuntikan PGF2a sebanyak 5 ekor dengan dosis 4 ml. Variabel yang diamati terdiri dari Persentase ternak yang estrus pada penggunaan PGF2a dengan dosis yang berbeda berdasarkan pengelompokan ternak babi peranakan yang di IB (%), Litter size adalah jumlah anak per kelahiran. Litter size didapat dengan menghitung jumlah anak yang lahir per kelahiran (ekor/induk), Berat Lahir adalah rerata bobot badan lahir anak babi. Berat lahir anak babi tersebut juga didapat dengan cara menggunakan timbangan (kg/ekor/induk). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan memberikan pengaruh yang berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap variabel persentase litter size ternak induk percobaan R0 rataan 7 ekor/induk, R1 12 ekor/induk, R2 11 ekor/induk, R3 12 ekor/induk dan perlakuan tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata (P>0.05) terhadap variabel persentase berat lahir ternak induk percobaan R0 1.43 kg/ekor/induk, R1 1.35 kg/ekor/induk, R2 1.28 kg/ekor/induk, R3 1.54 kg/ekor/induk. Disimpulkan bahwa sinkronisasi estrus menggunakan hormon prostaglandin PGF2a pada level yang berbeda dapat memberikan respon menggertak birahi ternak babi induk peranakan selama 4 sampai 5 hari dengan perlakuan R2 (dosis 4 ml hormon prostaglandin 100%).

Copyrights © 2018






Journal Info

Abbrev

JA

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry Veterinary

Description

Ilmu Peternakan yang mencakup Produksi Ternak, Nutrisi dan Makanan Ternak, Reproduksi Ternak, Pemuliaan Ternak, Kesehatan Hewan, Teknologi Hasil Ternak, Sosial Ekonomi ...