ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menentukan diversitas herbivor pengunjung padi hitam varietas Toraja di sawah padi organik di Kecamatan Kepanjen, Malang, menentukan gejala gangguan pertumbuhan padi hitam akibat serangan ringan herbivor, serta membandingkan pertumbuhan padi hitam akibat serangan tikus dengan tanaman tidak terserang. Pengamatan dilakukan di tiga petak sawah padi hitam organik pada empat umur yaitu 28, 48, 88, dan 112 hari setelah tanam (hst). Pertumbuhan padi hitam diamati tinggi rumpun, jumlah anakan, malai, spikelet dan biomassa. Pengamatan diversitas hewan pengunjung dengan metode jelajah dan visual encounter di sisi tiap petak sawah padi hitam organik menggunakan skor kelimpahan 0-4 pada jam 06.00-10.00 WIB. Diversitas hewan pengunjung ditentukan dengan kekayaan spesies, famili, dan ordo. Data pertumbuhan padi hitam yang terserang tikus dianalisis menggunakan software PAST dan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan telah diamati enam famili herbivor pada fase vegetatif dan generatif yang mengunjungi sawah padi hitam di antaranya tikus (Muridae), burung pipit (Estrildidae), ulat penggerek batang (Pyralidae), lalat (Muscidae), lalat pucuk padi (Ephydridae) dan ngengat (Arctiidae). Serangan herbivor pengunjung terbesar pada umur 26 hst diakibatkan oleh Muride, dan fase generatif oleh Estrildidae. Walaupun pasca serangan tikus terjadi recovery pada pertumbuhan tinggi padi, namun jumlah malai dan spikelet padi menurun 10 %-55 % pada saat panen. Kata kunci: Padi hitam, herbivor, pertumbuhan, dan tikus.
Copyrights © 2013