Jurnal Teknik Kimia Indonesia
Vol 11, No 5 (2013)

Produksi pelengkap nutrisi dari mikroalga laut Spirulina platensis dan Botyrococcus braunii

Rita Arbianti (Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia)
Sri Amini (Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan)
Tania Surya Utami (Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia)



Article Info

Publish Date
02 Oct 2018

Abstract

Production of nutritional supplements from Spirulina platensis and Botyrococcus Braunii marine microalgae.The low level of health of pregnant women is one of the results from the deficiency of omega-3 and omega-6 fatty acids in Indonesia. Giving supplement containing DHA, EPA, and AA, can solve the problem.  Usually, these nutritional supplements are produced from marine fish oil. However, this source has several deficiencies that influence the quality of the fatty acid produced. Therefore, alternative sources of oil need to be found that can replace fish oil to produce DHA, EPA, and AA. One of the very potential sources is heterotrophic cultivated microalgae. In this study, microalgae from species Spirulina platensis and Botyrococcus braunii collected from Research Center for Marine and Fisheries Product Processing and Biotechnology in Jakarta, were cultivated. Once microalgae is cultivated autotrophically, the culture were transformed to heterotrophic condition by adding 0.5 g/L glucose solution. Results showed that lipid yield from S.platensis and B. braunii were 5.297 and 0.173 (%-w dry biomass), respectively. Composition of DHA, EPA and AA from S.platensis and B.braunii oils were 0.006, 0.002, and 0.001 (%-w of lipid), respectively.Keywords: Spirulina platensis, Botryococcus braunii, heterotroph, microwave, microalgae AbstrakSalah satu dampak kekurangan asam-asam lemak omega-3 dan omega-6 di Indonesia adalah rendahnya tingkat kesehatan ibu hamil. Pemberian pelengkap nutrisi yang mengandung DHA, EPA dan AA dapat menjadi solusi permasalahan tersebut. Pada umumnya suplemen tersebut diperoleh dari minyak ikan laut, namun sumber ini memiliki beberapa kekurangan yang mempengaruhi kualitas asam lemak yang dihasilkan, sehingga diperlukan pengganti minyak ikan laut sebagai sumber utama DHA, EPA dan AA. Salah satu sumber pelengkap nutrisi yang sangat potensial adalah mikroalga yang dikultivasi secara heterotrof. Pada penelitian ini dilakukan kultivasi mikroalga  spesies Spirulina platensis dan Botyrococcus braunii yang dikoleksi oleh Balai Besar Bioteknologi dan Perikanan di Jakarta. Kultivasi masing-masing mikroalga tersebut mula-mula dilakukan secara normal (autotrof), kemudian dikondisikan menjadi heterotrof dengan pemberian glukosa 0,5 g/L. Hasil ekstraksi dengan gelombang mikro  menunjukkan  bahwa S. platensis dan B. braunii yang dikultivasi secara heterotrof memiliki kandungan minyak berturut-turut sebesar 5,297 dan 0,173 %-b (berdasarkan biomassa kering). Kandungan DHA, EPA, dan AA dalam minyak dari kedua mikroalga tersebut adalah  berturut-turut sebesar 0,006, 0,002, dan 0,001 %-massa relatif terhadap minyak.Kata kunci: Spirulina platensis, Botryococcus braunii, heterotrof, gelombang mikro, mikroalga

Copyrights © 2013






Journal Info

Abbrev

JTKI

Publisher

Subject

Chemical Engineering, Chemistry & Bioengineering

Description

Jurnal Teknik Kimia Indonesia (JTKI) merupakan majalah ilmiah yang diterbitkan oleh Asosiasi Pendidikan Tinggi Teknik Kimia Indonesia (APTEKIM). Versi cetak JTKI telah diterbitkan secara berkala sejak tahun 2001 (p-ISSN 1693-9433). Mulai Volume 18 No. 2 Agustus 2019, terbitan berkala versi daring ...