Berdasarkan data WHO rata-rata insidensi terjadinya dismenore pada wanita muda antara 16,8-81%. Masalah dismenore yang dialami perempuan dapat menyebabkan berbagai masalah antara lain; bagi remaja putri dismenore sangat mengganggu proses belajar mengajar, bahkan tidak masuk sekolah, prestasinya kurang baik, sulitnya berkonsentrasi karena ketidaknyamanan yang dirasakan ketika haid, konflik emosional, ketegangan dan kegelisahan. Selain itu dampak dismenore yang tidak ditangani dengan serius dapat memicu kemandulan bahkan kematian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan penanganan dismenore pada remaja putri di MAN 1 Pangkalpinang. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan desain Cross Sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi di MAN 1 Pangkalpinang dengan jumlah 631 siswi. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebesar 95 siswi. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara melalui kuesioner. Kemudian data dianalisa secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi square. Penelitian ini menyimpulkan bahwa faktor-faktor yang berhubungan dengan penanganan dismenore pada remaja putri adalah pengetahuan (p=0,000) sikap (p=0,025), tindakan (p=0,000), peran orang tua (p=0,004), peran guru (p=0,023). Sedangkan faktor yang tidak berhubungan dengan penanganan dismenore adalah peran petugas kesehatan (p=0,287) dan faktor paling dominan berhubungan dengan penanganan dimenore adalah tindakan (POR=8,857). Saran dalam penelitian ini adalah Diharapkan remaja putri lebih aktif mencari informasi seperti buku dan internet yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi terutama penanganan dismenore agar lebih mengerti dalam mengatasi penanganan dismenore. Kata kunci : Dismenore, MAN 1, Pangkalpinang
Copyrights © 2018