Jurnal Arsitektur
Vol 2 No 02 (2018): Pengilon : Jurnal Arsitektur

MUSEUM SENI LUKIS DAN KERAMIK DI KOTA MALANG TEMA ARSITEKTUR MODERN ETNIK KONTEMPORER

Devon Sanggrama Aradea (Unknown)
Breeze Maringka (Unknown)
Gaguk Sukowiyono (Unknown)



Article Info

Publish Date
27 Dec 2018

Abstract

Indonesia memiliki sejarah panjang mengenai seni rupa diantaranya adalah jenis karya seni lukis dan seni keramik. Seni lukis modern Indonesia sendiri dimulai dengan masuknya penjajahan Belanda ke Indonesia. Masuknya kolonialisme Belanda mempengaruhi berbagai aspek, salah satunya adalah seni terutama seni lukis. Banyak perupa Indonesia yang kemudian tertarik mendalami seni lukis dan belajar melukis hingga ke Eropa pada sekitar abad ke-19. Sejak saat itu, banyak bermunculan pelukis dengan karya seni yang memiliki nilai dan kualitas yang tinggi dalam berbagai aspek yang sepatutnya dapat dilestarikan salah satunya adalah dengan dibuatnya sebuah bangunan museum.Museum adalah sebuah bangunan yang dapat mewadahi aktivitas kelembagaan yang berfungsi mengumpulkan, merawat, dan menyajikan serta melestarikan warisan budaya masyarakat untuk tujuan studi, penelitian dan kesenangan atau hiburan. Bangunan museum tersebut sepatutnya dapat menjadi sebuah karya arsitektur yang tidak hanya menarik namun juga menyimpan nilai-nilai kebudayaan dan kearifan lokal yang dapat ditampilkan dengan baik secara visual dengan menerapkan prinsip-prinsip arsitektur yang benar. Dengan ditampilkannya unsur lokal kedaerahan bukan berarti penampilannya menjadi kuno, justru bagaimana kita membuatnya agar tampil lebih modern dan berkelas.

Copyrights © 2018






Journal Info

Abbrev

pengilon

Publisher

Subject

Civil Engineering, Building, Construction & Architecture

Description

Pengilon is an academic journal written by bachelor student of architecture department, Institut Teknologi Nasional Malang. Pengilon covers wide variety topics in the context of built environment, architecture, and ...