Artikel ini berjudul Peran Pustakawan dalam Manajemen konflik di Perpustakaan dimanafokus pembahasan dari artikel ini adalah bagaimana seorang pustakawan dapat berperan dengan baik dalam organisasinya untuk menyelesaikan gesekan-gesekan yang terjadi di dunia perpustakaan. Untuk mewujudkan itu semua Pustakawan dituntut untuk memiliki kompetensi, pengetahuan dan keterampilan dalam hal penyediaan informasi dan mampu menemukan solusi dari setiap problematika pada saat terjadi kesalahpahaman menerjemahkan ide-ide yang ada antara pustakawan dan pegawai perpustakaan dan pemustaka. Pada umumnya konflik berlangsung dalam lima tahap, yaitu tahap potensial, konflik terasakan, pertenangan, konflik terbuka, dan akibat konflik. Konflik dapat dicegah atau dikelola dengandisiplin, pertimbangan pengalaman dalam tahapan kehidupan, komunikasi, mendengarkan secara akti,danteknik ataukeahlian untuk mengelola konflik.
Copyrights © 2017