Faktor penyebab kematian ibu diantaranya adalah pendarahan nifas sekitar 26,9%, preeklampsia dan eklampsia saat bersalin 23%, usia <20 tahun mempunyai resiko terjadi preeklampsia 3,58 kali lebih besar dibandingkan ibu hamil yang berusia 20-35 tahun, infeksi 11%, komplikasi puerpurium 8%, trauma obstetrik 5%, emboli obstetrik 8%, aborsi 8%, dan lain-lain 10,9%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan riwayat hipertensi dengan kejadian preeklampsia berat pada ibu bersalin di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2015.Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional menggunakan data sekunder. Dilakukan pada tanggal 12 Juli 2016, Populasinya adalah ibu bersalin multigravida di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek provinsi Lampung pada tahun 2015 sebanyak 1.210 ibu bersalin. Pengumpulan data menggnakan lembar checklist kemudian dianalisa dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekensi. Pengambilan sampel menggunakan teknik stratified random sampling. Hasil uji statistik menggunakan uji Chi Square didapatkan p-value = 0,000 (p-value < α = 0,05), dengan OR: 9,817 (3,683 – 26,168) CI 95%, dapat disimpulkan secara statistik terdapat hubungan yang signifikan antara riwayat hipertensi dengan kejadian pre-eklampsia berat di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung tahun 2015. Berdasarkan pendapat peneliti, responden yang memiliki riwayat hipertensi lebih antisipasi terhadap kesehatan dirinya dengan menekankan pemeriksaan kehamilan, sehingga terhidar dari resiko preeklampsia berat
Copyrights © 2018