Down Syndrom atau Tunagrahita adalah suatu gangguan fungsi intelektual di bawah rata – rata dan gangguan dalam keterampilan adaptif yang ditemukan sebelum seseorang berumur 18 tahun. Saat ini kategori anak Tuna Grahita atau lemah otak semakin berkembang jumlahnya. Hal inilah yang menjadi suatu permasalahan tersendiri bagi para ortopedagog serta orang tua penderita yang memiliki anak Tunagrahita. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh murid tunagrahita ringan yang ada di SLB Negeri Baturaja. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Dari 28 responden bahwa kelompok umur yang paling banyak adalah 14-16 tahun sebanyak 12 orang (42,9%), jenis kelamin yang paling banyak yaitu laki-laki sebanyak 19 orang (67,9%), pekerjaan orang tua untuk ayah yang paling banyak adalah wiraswasta sebanyak 8 (28,6%) dan ibu adalah IRT sebanyak 17 (60,7%), pendidikan ayah dan ibu yang paling banyak adalah SD sebanyak 12 (42,9%), suku bangsa ayah dan ibu yang paling banyak adalah Ogan sebanyak 16 (57,1%), dan jumlah anak yang paling banyak anak lebih dari 2 yaitu sebanyak 21 (75,0%), sebagian besar anak tunagrahita kesulitan belajar membaca yaitu 67,9%, menulis sebanyak 21,4%, dan menghitung sebanyak 10,7%. Kelompok umur yang paling banyak adalah 14-16 tahun, jenis kelamin yang paling banyak yaitu laki-laki, pekerjaan orang tua untuk ayah yang paling banyak adalah wiraswasta dan ibu adalah IRT, pendidikan ayah dan ibu yang paling banyak adalah SD, suku bangsa ayah dan ibu yang paling banyak adalah Ogan dan jumlah anak yang paling banyak anak lebih dari 2, kesulitan belajar yaitu membaca.
Copyrights © 2016