Latar belakang: Perdarahan postpartum menjadi penyebab utama 40 % kematian ibu di Indonesia. Penyebab perdarahan utama adalah atonia uteri adalah sedangkan rupture perineum merupakan penyebab kedua yang hampir terjadi pada setiap persalinan pervaginam. Penelitian: untuk menganalisa Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan kejadian Ruptur Perineum spontan pada Persalinan Normal di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang tahun 2018. Metode: Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian observasional dengan pendekatan Case Control. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu dengan persalinan normal di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu dengan persalinan normal dan ibu yang bersalin normal dengan ruptur perineum spontan. Variabel penelitian meliputi variabel independen yaitu paritas, berat badan bayi baru lahir serta variabel dependen ruptur perineum spontan. Hasil: dari 260 ibu bersalin dengan kelompok kasus yaitu kejadian ruptur perineum sebanyak 130 (50%) responden dan kelompok kontrol yaitu tidak ruptur perineum sebanyak 130 (50%). Dari 130 responden ibu bersalin dengan berat badan bayi lahir normal yang paling banyak mengalami ruptur perineum spontan sebanyak 121 (93,1 %) dan sebanyak 94 (72,3 %) responden multipara yang paling banyak mengalami ruptur perineum spontan. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara berat badan bayi lahir (p value = 0,000) dan paritas (p value = 0,006) dengan ruptur perineum spontan di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang tahun 2018. Saran: Bagi ibu bersalin diharapkan pada saat hamil selalu melakukan senam hamil untuk membantu mengelastiskan otot perineum dan mengikuti pola napas yang baik dan cara meneran yang baik dan benar. Kata Kunci : Ruptur Perineum, Persalinan normal
Copyrights © 2018